Ambon-Maluku, - Pertandingan Taekwondo dalam Popmal IV Maluku harus menjadi bahan evaluasi bagi para wasit. Hal ini di nilai selama pertandingan Taekwondo berlangsung di Lantamal Kota Ambon banyak terlihat wasit yang miring tidak independen terhadap jalannya pertandingan. Kamis 24/11/2022.
Pasalnya setiap kali atlit yang bertanding selalu terlihat keperpihakan antara wasit dengan atlit. Harusnya wasit itu independen jika ada poin ataupun pelanggaran yang masuk penilaian itu malah sering di abaikan."ungkap Fredy.
Kepada media ini, Fredy Latu Wael Pelatih Taekwondo Buru Selatan sangat menyesali jalannya pertandingan Taekwondo di Maluku.
Fredy menyatakan Cabang Olahraga yang paling parah adalah cabang olahraga taekwondo terutama menjelang ajang popmal ini. Panitia seharusnya lebih siap dalam menghadapi popmal maluku baik dari sisi perwasitan maupun dari sarana perlengkapan. Apalagi wasit yang dipakai dalam popmal ini banyak yang belum miliki lisensi perwasitan.
Sistem penilaian yang dipakai sekedar manual dengan mengunakan penekanan remote. Terkadang tendangan lawan yang belum masuk pada sasaran wasit sudah menekan remote dan memberikan angka penilaian. "Ada yang menyatakan bahwa nilai angka itu juga di setir di meja hakim.
Apalagi ditambah dengan alat monitor penilaian yang beralasan rusak. Hal ini memang benar-benar menunjukan buruknya pertandingan di tahun ini.
Seperti halnya juga proses adminitrasi atlit yang menjadi syarat dalam mengikuti pertandingan, ada usia atlit yang sudah melewati batas umur bisa dipertandingkan tanpa melewati proses pemberkasan secara lansung oleh panitia.
Lebih parah lagi sebelum adanya teknikal meeting bagang pertandingan atlit sudah ada. Entah siapa yang membuat Bagang pertandingan tersebut.
Menurut informasi pengaturan bagang pertandingan atlit di lakukan hanya sepihak kelompok saja seakan bagang di buat untuk penyelematan atlit tertentu. Ini berarti panitia telah merancang kecurangan sebelum pertandingan berlansung."tegasnya.
Reporter:Adam's