Banyuwangi, - langkah-langkah penyelamatan dan pemeliharaan hutan harus terus diayunkan. kepedulian terhadap pelestarian hutan perlu terus ditingkatkan. Sepeti yang dilakukan oleh Perhutani di daerah Banyuwangi, yakni Perhutani melakukan tindakan-tindakan penyelamatan dan pemeliharaan hutan serta menumbuhkan kepedulian terhadap pelestarian hutan itu dengan satu kegiatan, yaitu penanaman pohon dan upaya reboisasi hutan. hal itu dilakukan Perhutani di banyak tempat dengan mengandeng banyak pihak. seperti apa pelaksanaannya?
Pada Sabtu 26 November 2022 sekira pukul 08. 00 Wib, Pemangkuan Hutan (KPH) barat bersama Forpimka Kalibaru dan wabilkhusus Pemdes Kalibaruwetan melaksanakan reboisasi terhadap lahan seluas 19 hektare dengan jenis bibit tanaman yang menghasilkan seperti; Alpukat, Durian, Matoah, dan pohon Pete dengan jumlah bibit yang ditanam sekitar 2500 pohon.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di kawasan hutan Petak 1 A,. Kegiatan tersebut masuk dusun Krajan desa Kalibarumanis, kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Sebanyak 160 orang mengikuti kegiatan tersebut. Mereka terdiri dari jajaran Perhutani KPH Banyuwangi, jajaran Polhutmob, DPRD Banyuwangi Fraksi PPP, DPRD Banyuwangi Fraksi Gerindra, Forpimka Kalibaru, CDK Banyuwangi, Balai Taman Nasional Meru Betiri, SPTN Wilayah III Kalibaru, Pemdes Kalibarumanis, beberapa LMDH di wilyah Pangkuan BKPH Kalibaru, LSM, tokoh Agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan masyarakat setempat yang berada di wilalay Lekap Bandung, dusun Krajan desa Kalibarumanis.
Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Banyuwangi barat, Dedy Siswandi, S.Hut menyampaikan harapannya agar kegiatan yang mereka lakukan dengan melibatkan seluruh jajaran perhutani, Forpimka, TNI/ Polri, Pemdes dan masyarakat serta stekholder dan juga masyarakat yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) serta elemen masyarakat lainnya, dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan. Diharapkan, kawasan itu akan segera hijau oleh pepohonan.
“Tanaman Durian, mayiah, Pete, dan Alpukat merupakan tanaman yang cepat tumbuh dan dapat memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat setempat. Jadi nantinya Ekologi nya juga dapat dan ekonomi nya juga dapat ,” katanya.
Sementara Sugeng Wahono selaku Kasi Binhut saat ditemui oleh Post News TV mengatakan, Perhutani Banyuwangi barat hari ini apa yang dikatakan pak ADM Perhutani Banyuwangi barat memang benar menyediakan 2500 bibit bermacam jenis.Menurut dia, banyak tanaman yang ditanam masyarakat tak mendukung ketahanan daya tampung air tanah. Misalnya dengan menanam pisang dan kopi. Pihaknya selama ini pun berupaya untuk menyadarkan masyarakat agar mau menanam pohon-pohon yang berakar tunjang yang bisa menahan longsor tapi bisa menghasilkan uang serta bisa memperbaiki struktur tanah.
“Kebanyakan lahan Perhutani itu ada di hutan-hutan lindung. Kami dorong masyarakat agar ikut berpartisipasi menanam jenis tanaman yang potensial dan kuat, seperti pohon alpukat, petai, jengkol, ataupun durian, dan Matoah,” ucapnya.
Lanjut Sugeng Wahono juga menambahkan,“Gerakan penanaman pohon di kawasan hutan BKPH Kalibaru yang sekarang kita laksanakan ini merupakan salah satu tindak lanjut dari kejadian bencana banjir bandang yang menerjang wilayah dusun Krajan, desa Kalibaruwetan. Banjir yang terjadi di Kalibaruwetan pada 4 Movember 2022 yang lalu, mengingatkan seluruh masyarakat wilayah kecamatan Kalibaru, dan wabilkhusus warga desa Kalibarumanis dan pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan. Oleh karenanya kami berupaya untuk terus menanam pohon,” katanya.
Terpantau acara tersebut bertajuk " Penanaman Bersama Perhutani KPH Banyuwangi Barat Bersama FORPIMKA Dan Tokoh Masyarakat Kecamatan Kalibaru
Sementara itu Camat Kalibaru Drs. Susanto Wibowo, MM Saat memberikan sambutan mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan gerakan tanam pohon bersama itu. Kegiatan itu kata dia bertujuan untuk melestarikan sumber daya hutan.
“Hal ini menjadi upaya kita bersama dalam mencegah erosi serta mengajak masyarakat sekitar hutan untuk menjaga hutan bersama-sama,” ujar Camat Kalibaru.
Guna kelangsungan ekosistem tumbuhan dan sekaligus reboisasi untuk mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor. Karena beberapa bulan ini cuaca diwilayah kabupaten Banyuwangi, khususnya diwilyah kecamatan Kalibaru, tepatnya di pangkuan BKPH Kalibaru, situasi dan kondisi cuaca tidak bisa diprediksi, curah hujan sangat tinggi. Maka dari itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak kami inginkan, kami Perhutani KPH Banyuwangi barat bekerjasama dengan Pemdes Kalibarumanis dan beberapa unsur lainnya melakukan kegiatan reboisasi atau penghijauan," ujar Siswandi, Sabtu (26/11/2022).
ADM Perhutani Banyuwangi barat menambahkan, bahwa penanaman pohon sudah menjadi rangkaian kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun dengan melibatkan Stakeholder terkait, sehingga hutan kita selalu terjaga kelestariannya.
Pada kesempatan itu, Kepala desa Kalibarumanis, H. Andrian Bayu Donata, S.H, sangat mendukung dan mengapresiasi perhutani yang telah melakukan penanaman.
Beliau berharap agar kegiatan penanaman seperti ini perlu dilanjutkan mengingat hampir setiap hujan diwilayah kecamatan Kalibaru, khususnya didesa Kalibarumanis, tepatnya di dusun Barurejo, apabila hujan selalu terjadi banjir sampai material lumpur dan bebatuan menutup badan Jalan Nasional.
"Mumpung ini musim hujan, mari kita giat menanan pohon agar hutan kita tetap bagus, bisa mencegah terjadinya banjir yang selalu menghantui kita setiap kali hujan. Dan sekaligus sebagai sumber mata air guna keberlangsungan hidup anak cucu kita dimasa yang akan datang," kata H. Andrian Bayu Donata, S.H panggilan akrabnya sehari-hari dipanggil Kang Bayu sikumis tipis, Sabtu [ 26/11/2022].
Sementara itu perwakilan dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Lintas Gumitir, H. Jamal menjelaskan bahwa kegiata inin penanaman bersama seperti ini selalu kami lakukan. Kadang kami melakukannya dengan seluruh para pesanggem atau para petani kopi. Ya mengingat dan patut atau wajib kita sadari bersama, bahwa pentingnya hutan bagi masyarakat sekitar.
Sementara itu ditempat yang sama anggota DPRD kabupaten Banyuwangi, Syamsul Arifin, S.H mendorong pemerintah daerah kabupaten Banyuwangi agar melakukan rehabilitasi atau reboisasi sebagai sistem pengendalian banjir dan longsor. Karena saat ini di sejumlah daerah di kabupaten Banyuwangi, khususnya diwilayah kecamatan Kalibaru sudah mengalami bencana banjir bandang.
Rehabilitasi atau reboisasi ini bisa berupa penanaman kembali di kawasan-kawasan hutan yang telah gundul, supaya mampu menahan daerah resapan air. Terutama di dataran yang rendah, ini merupakan salah satu contoh cara menanggulangi terjadinya bencana banjir.
“Tidak lupa juga untuk menyosialisasikan terkait hal ini kepada masyarakat, bahkan sampai elemen perusahaan-perusahaan perkebunan, untuk dilakukan bersama-sama rehabilitasi hutan maupun wilayah perkebunan dan lahan-lahan pengairan,"ujar Syamsul Arifin, S.H, Sabtu (26/11/2022).
Menurut Syamsul, perbaikan alam dengan cara seperti ini merupakan langkah penanganan darurat kebencanaan. Karena belajar dari pengalaman yang sudah terjadi, mengembalikan sumber daya alam yang sudah rusak menjadi tidak rusak meskipun dengan kondisi yang berbeda dari semula.
“Setidaknya telah ada upaya untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan. Sehingga daya dukung, produktivitas, dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga,” tandas Syamsul Arifin, S.H.
Sementara itu Abdul Gofur anggota DPRD Fraksi Gerindra dalam sambutannya juga mengatakan, manusia dibandingkan dengan alam ini, atau galaxy ini tidak ada artinya, karena alam ini merupakan ciptaan Tuhan yang sangat luar biasa. Oleh karena itu kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga kondisi alam tetap dalam keadaan baik dan terawat. Kegiatan penanaman pohon bersama ini, yang digelar oleh Perhutani KPH Banyuwangi barat bersama Forpimka Kalibaru, ini merupakan kegiatan yang sangat strategis dan menunjukkan kepemimpinan yang luarbiasa. " Saya mengaharapkan apa yang dilaksanakan pada hari ini dapat menginspirasi daerah – daerah kecamatan-kecamatan lain di seluruh kabupaten Banyuwangi. Pada hari ini patutlah kita dukung bersama dalam rangka menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem di Kabupaten Banyuwangi, khususnya diwilayah Perhutani KPH Banyuwangi barat, BKPH Kalibaru," kata Gofur mengakhiri sambutannya.
(MS)