• Jelajahi

    Copyright © Postnewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Bupati Nisel

    DPRD Nisel

    Sifaoita

    Kasatpol Nisel

    Kades Bawonahono


    Kominfo Nisel

    JMSI Bersama Dinas Pariwisata Pesawaran Gelar Diskusi, Hadirkan Mahasiswa Unila dan Anggota DPRD

    Wednesday, December 28, 2022, 21:18 WIB Last Updated 2022-12-28T14:18:00Z


    Pesawaran --:
    Penerapan one gate system (sistem satu gerbang) dan terminal pariwisata diyakini menjadi salah satu cara efektif meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Pesawaran dari sektor pariwisata.


    Selain itu, pelayanan dan peningkatan kualitas infrastruktur juga menjadi salah satu faktor penting yang harus dilakukan untuk menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara datang ke Pesawaran. 


    Hal tersebut terungkap dalam Diskusi Panel bertajuk "Membaca Konsep Pengembangan Pariwisata Kabupaten Pesawaran 2023" yang diselenggarakan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Pesawaran bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran di ruang rapat dinas tersebut, Rabu (28/12/2022).


    Diskusi dengan Tema "Pariwisata Pesawaran Mau Kemana?" ini menghadirkan narasumber Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran Ketut Partayasa, S.Sos., M.M., Kepala Bappeda Adhitya Hidayat, S.Sos., M.Eng., Ketua Komisi II DPRD Saptoni, dan pengelola Vila La Nadiya Pulau Pahawang Hadi, S.T. (Ko Jimmy) dengan moderator Ketua JMSI Kabupaten Pesawaran Anton Kurniawan.


    Diskusi ini juga dihadiri Kepala Bidang (Kabid) Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Pariwisata Yudiana dan Kabid Kelembagaan Azhari serta mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Kelompok Studi Seni (UKMF KSS) FKIP Universitas Lampung (Unila).


    Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pesawaran Saptoni mengatakan terkait pariwisata saat ini semua sudah baik, tapi perlu disempurnakan sehingga target Go Pariwisata Pesawaran 2025 bisa tercapai.


    Dia menjelaskan untuk meningkatkan PAD dari sektor pariwisata, salah satu upaya yang perlu dilaksanakan adalah penerapan konsep one gate, yakni semua tujuan wisata harus dikondisikan di sebuah terminal pariwisata


    "Kita bangun terminal pariwisata, di situ nantinya disediakan tiket untuk tujuan semua objek wisata, semacam gerbang tol lah. Jadi wisatawan tidak lagi bisa membeli tiket di lokasi wisata atau ditempat lain, tapi hanya bisa dibeli di terminal pariwisata tersebut. 


    Di terminal itu juga kita siapkan tempat untuk masyarakat menjual segala bentuk souvenir dan oleh-oleh. Dengan demikian, akan meningkatkan ekonomi masyarakat juga meningkatkan taraf PAD Kabupaten Pesawaran," ujar Saptoni.


    Dia juga mengatakan pariwisata yang ada hari ini sudah direncanakan sejak 2015 ketika Bapak Bupati Dendi menjabat di periode pertama. Menurutnya semua upaya sudah dilakukan, hanya saja masih perlu penyempurnaan. 


    Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Ketut Partayasa menjelaskan melalui Program One Village One Destination, Pesawaran sudah memiliki 50 destinasi wisata desa yang mulai berjalan. Bahkan Desa Wisata Pulau Pahawang menjadi 5 terbaik se-Indonesia Kategori Desa Wisata Maju dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.


    "Harapan kita adalah 148 desa di Pesawaran semua memiliki destinasi wisata sesuai program One Village One Destination. Ini konsep Bapak Bupati untuk mendorong perkembangan pariwisata di Pesawaran," ujarnya.


    Selanjutnya, dalam diskusi ini, Kepala Bappeda Kabupaten Pesawaran Adhitya Hidayat mengungkapkan, harus ada payung hukum dan peraturan yang jelas untuk meningkatkan PAD dari sektor pariwisata. Dia juga mengakui PAD dari sektor pariwisata belum maksimal dan perlu ditingkatkan.


    "Bapak Bupati terus mendorong semua lini untuk berinovasi agar PAD kita meningkat. Di sektor pariwisata Bapak Bupati memiliki dua konsep besar, yakni konsep Tourism by Community (pariwisata berbasis komunitas) dan konsep Pariwisata Besar (pantai). Bapak Bupati berharap Pemkab Pesawaran memiliki destinasi wisata pantai sebagai salah satu upaya meningkatkan PAD. Sekarang yang ada baru pariwisata kecil (pariwisata desa), salah satunya wisata Desa Pulau Pahawang," ujar Adhitya.


    "Selain itu Bapak Bupati juga mencanangkan konsep wisata natural yang melarang hotel bertingkat untuk menjaga keseimbangan ekosistem di Kabupaten Pesawaran," ucapnya.


    Narasumber lainnya, Hadi, S.T., yang akrab disapa Ko Jimmy, pengelola Vila La Nadiya Pulau Pahawang, menyampaikan Kabupaten Pesawaran sudah memiliki modal sumber daya alam yang luar biasa, terutama pantai. Bahkan dia mengkalim pantai di Pesawaran lebih indah dari pantai di Bali. Selain itu, Pulau Pahawang sudah sangat dikenal secara nasional bahkan hingga mancanegara.


    "Tapi, mengapa wisatawan lebih memilih Bali, Labuan Bajo, Bandung dan Lembang misalnya, dan belum menjadikan Lampung sebagai tujuan wisata? Kurangnya fasilitas salah satu penyebabnya," ucapnya.


    "Kita juga harus memperbaiki infrastruktur supaya banyak investor masuk. Kalau banyak investor yang berinvestasi maka secara otomatis PAD akan meningkat. Hal lain yang juga sangat penting untuk mengundang wisatawan adalah keamanan dan kenyamanan. Oleh sebab itu, kita mesti kerja bareng seluruh masyarakat, bukan hanya pemerintah dan pelaku bisnis pariwisata," ungkapnya. (jmsi)

    Komentar

    Tampilkan