• Jelajahi

    Copyright © Postnewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Bupati Nisel

    DPRD Nisel

    Sifaoita

    Kasatpol Nisel

    Kades Bawonahono


    Kominfo Nisel

    Ketua JMSI Pesawaran : Jangan Ada lagi Polarisasi Masyarakat di Pemilu 2024

    Thursday, December 1, 2022, 15:03 WIB Last Updated 2022-12-02T16:05:59Z


    Pringsewu -- :
    Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kabupaten Pesawaran menghadiri kegiatan fasilitasi Pengawasan penyelenggaraan pemilu tahun 2024 yang diselenggarakan Bawaslu Kabupaten Pesawaran di Hotel Regency Pringsewu, Kamis (1/12/2022).

    Kegiatan tersebut juga menghadirkan perwakilan organisasi Pers Kabupaten Pesawaran yakni PWI, SMSI, AWPI, FPII, KOWAPPI dan beberapa Media


    Ketua JMSI Pesawaran Anton Kurniawan mengatakan, peran Media menurut nya sangat penting dalam penyelenggaraan pemilu 2024 mendatang, karena kata dia, saat pemilu mudahnya masyarakat menerima informasi dari berbagai sumber yang diunggah melalui media sosial dapat menimbulkan potensi perpecahan dikalangan masyarakat


    Anton menuturkan, gelaran pemilu 2024 tidak hanya berpangku kepada penyelenggara tetapi juga harus melibatkan banyak pihak sehingga tercipta pemilu yang bermartabat


    " Media tentunya memiliki peran penting pada pelaksanaan pemilu tahun 2024 mendatang, mudahnya masyarakat mengakses Media sosial yang disitu ada berbagai isyu menyesatkan yakni hoax, hate speech berpotensi menimbulkan kegaduhan bahkan perpecahan, dan disinilah peran Media untuk menangkal isyu-isyu liar yang tidak bertanggung jawab " Jelasnya.


    Dikatakannya, banyaknya isyu-isyu hoax di Media sosial pada saat pemilu bisa dikurangi dengan peran serta Media yang memberikan informasi secara aktif dan kredibel


    "Kalau kita kembali ke pemilu 2019 lalu begitu banyak isyu - isyu liar, berita hoax, ujaran kebencian bahkan fitnah sangat masif sehingga menimbulkan polarisasi dimasyarakat kita, belum lagi narasi yang berbau SARA yang dihembuskan dengan sangat masif di media sosial telah menimbulkan perpecahan meski pada tataran pengguna sosial media " Kata Anton.(*)



    Komentar

    Tampilkan