• Jelajahi

    Copyright © Postnewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Bupati Nisel

    DPRD Nisel

    Sifaoita

    Kasatpol Nisel

    Kades Bawonahono


    Kominfo Nisel

    Kisah Pilu Irsyad Khafin Al-Ghifari, Si Anak Broken Home

    Postnewstv.co.id
    Monday, December 5, 2022, 12:26 WIB Last Updated 2022-12-05T05:26:49Z


    Banyuwangi
    , - Fakta dan Realita keluarga memang harta yang paling berharga. Cinta yang paling tulus pun datangnya dari keluarga terutama dari orang yang melahirkan. Tidak ada yang bisa memberikan kasih sayang yang tak terhingga selain orang tua. Besarnya mengalahkan emosi jiwa dan saat itulah cinta sejati sesungguhnya terbentuk. Baginya hadiah terbesar dari Allah yang bermakna adalah sebuah keindahan, kebahagiaan dan keharmonisan sebuah keluarga. Seperti yang terjadi pada salah satu anak yang bernama Irsyad Khafin Al-Ghifari, apa jadinya jika kasih sayang dan keharmonisan itu tak pernah Ia rasakan. Itulah yang pernah dialami oleh seorang anak laki-laki dari keluarga sederhana. Iya, menjadi seorang anak broken home setelah ditinggal ibunya. Dan perempuan yang pernah melahirkannya itu yang awalnya berpamitan mau kerja ke luar negeri jadi TKW ternyata setelah beberapa bulan minta cerai gara-gara ada pihak ketiga dan diduga  gara-gara  dorongan-dorongan atau hasutan oknum laki-laki hidung belang yang ada di akun Medsos TIKTOK. 


    Informasi yang berhasil dihimpun oleh Posts News TV Irsyad Khafin Al-Ghifari   balita yang saat ini baru saja berumur 4 tahun masuk SMP,  sudah harus merasakan bagaimana sakitnya merasakan kisah yang pilu dan kurang kasih sayang dari orang yang pernah melahirkannya ke dunia. Menerima kenyataan bahwa orang yang pernah melahirkan nya meninggalkan dirinya dengan ayahnya semenjak umur 1 tahun sangatlah berat untuk dirinya.


    Perlu diketahui bersama, berpisah dari sang ibu yang pernah melahirkan sangat berat dan menyakitkan, apalagi seperti fakta yang terjadi dan menimpa balita yang bernama khafin panggilan akrabnya sehari-hari.Ya bagaimana tidak, seorang ibu adalah cinta pertama untuk anak laki-lakinya. Disisi lain juga bagi Irsyad Khafin Al-Ghifari, ayahnya adalah pahlawan dalam hidupnya, karena selama dia ditinggal ibunya, ayahnya yang merawat, sambil mencari nafkah untuk dirinya. Apakah ayahnya menjadi malaikat pelindung untuknya, kali ini Khafin bertanya-tanya apakah ibunya masih menyayanginya? 


    Sedangkan, Ia beserta ayahnya sudah  tidak tinggal satu atap lagi dengan ibunya. Bagaimana bisa ibunya atau mamanya bisa memberikan kasih sayang lagi, seperti keluarga-keluarga lainnya? Karena sudah ada pihak ketiga yang sudah mendholiminya. Lantas siapa yang akan memberikan kasih sayang dan mencintai dirinya seperti ibu-ibu lain pada anak kandungnya saat ini sampai dewasa. Ya ayahnya, tentu saja seorang ayah bisa kita fahami bersama dan bisa kita mengerti, tapi apakah cukup. Bukankah seharusnya jika ada ayah pasti ada sosok ibu atau mama. Karena mereka memang memiliki peran dan tanggung jawab nya masing-masing dalam sebuah keluarga. Sebagai orang tua mereka seharusnya saling melengkapi satu sama lain untuk membesarkan dan mendidik anak-anaknya. Bukan dengan lebih mementingkan egonya masing-masing dan mementingkan hawa nafsu belaka. Jelas yang jadi korban adalah anak, karena juga harus kita sadari, kadang anak tanpa sepengetahuan kita juga sering diolok-olok oleh teman-temannya.


    Jika ditanya bagaimana perasaan Irsyad Khafin Al-Ghifari saat ini, panggilan akrabnya sehari-hari dipanggil Khafin,  sudah pasti hatinya hancur sekali dan merana serta batinnya hancur apalagi sering diolok-olok oleh teman-temannya kalau gak punya mama atau seorang ibu. Dan otomatis Khafin menjadi anak broken home. Di mana itu akan menjadi sesuatu hal yang akan terus membekas dalam hidupnya. Bahkan yang lebih mengerikan nya lagi itu akan menjadi trauma untuk dirinya dan akan timbul rasa dendam pada orang yang telah mendholiminya.


    Pastinya dan bisa dilihat dengan mata, Khafin terpuruk meratapi nasib menjadi anak broken home, yang sejujurnya tidak pernah Ia bayangkan sama sekali. Dia selalu berdoa dalam hatinya. 


    Informasi yang berhasil digali dari ayah khafin oleh Posts News TV Senin ( 5/12/2022 ) setiap Khafin berdoa  berbunyi:


    “Amman yujiibul mudhtharra idzaa da’aahu wayaksyifussuu-a wayaj’alukum khulafaa-al ardhi ailahun ma’allahi qaliilaa maa tadzakkaruun.

    yang artinya:


    “Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan, apabila ia berdo’a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan, dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi?. Apakah di samping Allah ada ilah (yang lain)?. Amat sedikitlah kamu mengingat-ingat(-Nya).” (QS. An Naml: 62).


    Kemudian, Nabi Muhammad SAW juga bersabda bahwa doa orang yang terzalimi atau teraniaya tidak penghalang dan akan sangat mudah diijabah oleh Allah SWT, berikut doanya berbunyi:


    “Wataqida’ watalmadh ‘aumi gainnahu laysabaynahaa qa baynallaha khijaabu.”

    Artinya: “Dan berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, apalagi do'anya anak yang masih kecil juga bisa terbilang anak masih balita. Karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah.” (H.R. Bukhori dan Muslim). Dan ditanya terkait bukti oleh Post News TV, ayah Khafin menyampaikan, gak usah kuwatir terkait bukti, orang2 yang dengan sengaja memisahkan kami berdua dan  terutama memisahkan anakku. Nanti Vidio oknum-oknum yang menghasut di TikTok maupun pembicaraan mesumnya dan foto-fotonya tetap akan saya kasik tahu. Tapi untuk saat ini masih belum waktunya," jelasnya. 


    (Moch Taufan/ MS)

    Komentar

    Tampilkan