Banyuwangi, - Terkait beberapa kejadian-kejadian yang melanda dibeberapa wilayah di Indonesia, khususnya diwilayah pulau Jawa, yakni di Jawa Timur tepatnya diwilyah kabupaten Banyuwangi akibat dari kerusakan alam yang diduga dilakukan oleh oknum-oknum masyarakat dan oknum pengusaha. Begini menurut Ilham Fahruzi, terkait kewajiban setiap manusia untuk melestarikan lingkungan hidup, Kamis ( 08/12/2022 ).
*ISLAM :*
Qur'an Surat AL - A'RAF ayat 85 :"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya, yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman."
*KRISTEN :*
Mazmur 104 :"Semua ciptaan adalah berharga, cerminan keagungan Allah."
*KHATOLIK :*
Allah telah menciptakan manusia seturut dengan citra-Nya, segambar dengan rupa Dia.
Manusia dianugerahi dengan akal budi dan rasa tanggung jawab untuk menjaga bumi dan seluruh isinya.
Seperti yang difirmankan oleh Tuhan, “Beranak cuculah dan bertambah banyak, penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi” (Kejadian 1:28). Tuhan menghendaki umat-Nya untuk menguasai dan memanfaatkan seluruh kekayaan alam yang telah diciptakan-Nya. Perintah ini tertulis pada pasal 29 kitab yang sama “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji. Itulah yang akan menjadi makananmu”.
Pemanfaatan yang dikehendaki Tuhan tentunya bukanlah pemanfaatan yang tidak beretika. Sumber daya alam (SDA) yang melimpah ini diciptakan oleh Tuhan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia, yang harus diimbangi dengan sikap etis berupa tindakan pemeliharaan dan pelestarian.
*HINDU :*
Atharwaweda III .30.4 : "Yena dewa na viyanti No ca vidvisa te mithah. Tat karnmo brahma vo grhe samjnana purunebhyah."
Artinya: “Wahai umat manusia, bersatulah dan rukunlah kamu seperti menyatunya para dewa. Aku telah menganugrahkan yang sama kepadamu. Oleh karena itu ciptakanlah persatuan di antara kalian. Dengan kerukunan membuat kita semakin kuat dalam menjaga kelestarian alam.”
*BUDDHA :*
Dalam sudut pandang ajaran Buddha (Buddhasasana) *Menjaga Lingkungan dan Kelestarian Alam beserta Sumberdaya yang ada di dalamnya* merupakan salah satu bentuk wujud dari *"Metta" (Cinta kasih). Di dalam "Karaniyametta Sutta"* Buddha menjelaskan pengembangan cinta kasih tidak hanya dilakukan kepada orang-orang terdekat kita, melainkan cinta kasih itu hendaknya dikembangkan secara universal dan tidak membatasinya. Alam adalah unsur dari sumber kehidupan bagi kita maupun mahluk-mahluk lainnya dan secara tidak langsung ketika kita mencintai lingkungan dan alam yang kita tempati, membuktikan bahwa kita telah mencintai semua mahluk yang berada di dalamnya. Pada prosesnya lingkungan dan sumberdaya alam yang ada mempunyai hubungan timbal balik yang menguntungkan, menurut hukum sebab-musabab hal itu dibenarkan karena pada intinya mempunyai hubungan proses ketertikatan. Oleh sebab itu, ketika kita tidak mampu mencintai dan menjaga kelestarian lingkungan serta tidak seimbang mempergunakan semua sumber daya alam yang dihasilkan, maka kita tidak dapat menjaga kelangsungan hidup dengan baik.
Untuk menegaskan betapa pentingnya lingkungan dan sumber daya alam bagi kehidupan, Buddha memberikan perumpamaan yang sangat luar biasa yaitu, "Yathapi bhamaro puppham vannagandham ahethayam paleti rasamadaya-Bagaikan seekor lebah yang tidak pernah merusak kuntum bunga, baik warnanya maupun baunya (Dhp.49)". Di dalam ekosistem tersebut lebah tidak hanya mengambil keuntungan dari bunga, akan tetapi juga sekaligus membayarnya dengan penyerbukan. Perilaku yang dilakukan lebah tentu memberikan inspirasi tentang bagaimana seharusnya seseorang menggunakan sumber daya alam yang terbatas .
Sementara itu kepada Post News TV keterangan-keterangan diatas menurut Ilham Fahruzi dari sumber kitab - kitab berbagai Agama (A = Tidak, Gama = Kacau, atau Ketenangan Jiwa dan Raga dalam hidup dan kehidupan).
NB : "Manusia adalah bagian integral dari keseluruhan; masyarakat dan alam semesta, Muncul dari seluruh alam, dipelihara oleh alam, dan kembali ke alam." ucap Ilham Fahruzi.
[ MS ]