Banyuwangi, - Kepala perwakilan wilayah Jawa timur media Postnews TV mengutuk keras pengeroyokan disertai pengeroyokan terhadap lima Jurnalis yang sedang melakukan peliputan terkait penyegelan sebuah diskotik di Surabaya oleh Satpol PP Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Timur, pada Juma'at (20/1/2023).
Kelima jurnalis yang dikeroyok oleh belasan preman tersebut diantaranya: 1. Firman wartawan Inews
2. Anggadia wartawan Berita Jatim
3. Rofik wartawan Lensa Indonesia
4. Ali fotografer Inews
5. Didik fotografer Antara.
Kaperwil Postnews TV Jawa timur, Moch Sholeh, meminta kepada pihak kepolisian Polrestabes Surabaya untuk segera mengusut tuntas dan menangkap belasan preman yang sudah melakukan penganiayaan terhadap lima Jurnalis.
“Karena kasus ini sudah dilaporkan ke Polrestabes Surabaya, maka saya minta kepada pihak kepolisian untuk segera melakukan penangkapan terhadap para pelaku pengeroyokan, karena ini sudah jelas-jelas kriminal,” tegas Moch Sholeh.
Ia berharap kepada pihak kepolisian agar para pelaku pengeroyokan dikenakan pasal berlapis. Selain pasal penganiyayaan dan pengeroyokan, juga harus dikenakan pasal pelanggaran Undang-Undang nomor 40 Tahun 1999 pasal 18.
“Hukum harus ditegakkan, wartawan itu mempunyai hak untuk mempublikasikan kejadian-kejadian di masyarakat. Kalau merasa keberatan di beritakan kan bisa ngomong, bukan dengan cara kriminal seperti itu,” tegasnya.
Penulis : Moch Taufan
Editor : Admin
