Jakarta -- : Kerajinan Sulam Jelujur dari Kabupaten Pesawaran memukau tim juri Anugerah Kebudayaan (AK) PWI Pusat 2023, dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan Sumatera Utara pada 9 Februari 2023 mendatang. Pada kesempatan itu, tim juri bahkan meminta langsung kepada Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona agar kerajinan Sulam Jelujur bisa diperkenalkan kepada siswa sekolah agar bisa terus dilestarikan dan dipertahankan keberadaannya.
"Saya rasa kerajinan Sulam Jelujur sangat luar biasa, selain mempertahankan sisi budaya juga bisa berdampak langsung pada perekonomian, tentunya saya berpesan agar Kerajinan Sulam Jelujur ini dimasukkan ke sekolah-sekolah, agar anak-anak sejak dini mengenal kebudayaan kerajinan ini dan bahkan bisa dikembangkan tanpa merusak nilai budaya dan sejarahnya," ungkap Nungki Kusumastuti selaku dewan juri pada Anugerah Kebudayaan PWI Pusat tahun 2023, Rabu 4 Januari 2023.
Sementara itu, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona menyampaikan jika Sulam Jelujur kedepannya akan diproyeksikan menyasar fashion seluruh kalangan masyarakat. "Kami memang fokus dalam pengembangan kerajinan Sulam Jelujur ini, utamanya agar menjadi salah satu fashion yang bisa diterima semua golongan masyarakat, termasuk generasi muda, jika hal itu bisa diterima tentunya tak sulit untuk meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap kerajinan Sulam Jelujur," ucap Dendi.
Menurutnya, saat ini kerajinan Sulam Jelujur sudah bisa diterima masyarakat, bahkan hingga Internasional. "Awalnya Pada tahun 2018 kerajinan Sulam Jelujur bekerjasama dengan pihak Negara Netherland dan dipajang di Bandara Internasional Netherland, Museum Tektile Netherland dan Stasiun Metrohal Netherland, Kemudian Pada 2019 tampil di Dubes Afrika Selatan pada pameran dan Fashion Show di Afrika Selatan, selanjutnya pada tahun 2021 ikut serta dalam beberapa pameran yakni Lampung Craft, Innacraft, Bali TTI Expo dan pada tahun 2022 mengikuti Kriya Nusa Tahun 2022 dan yang baru-baru ini tampil di New York Indonesia Fashion Week dan di Ocean City Gift Expo di Washington DC serta tampil di Dubai Fashion Week," ujar Dendi.
"Karena bisa diterima dengan baik, saat ini permintaan kerajinan Sulam Jelujur juga terus naik, dan tentunya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," timpal dia.
Dendi juga sedikit menjelaskan tentang sejarah yang tergambar dalam kerajinan Sulam Jelujur ini, dimana Kerajinan Sulam Jelujur merupakan warisan yang dibawa para transmigrasi pertama di Indonesia pada 1905 di Pesawaran.
"Pada awalnya Kerajinan Sulam Jelujur hanya digunakan sebagai pajangan atau hiasan rumah yang kemudian Pemerintah Kabupaten Pesawaran melakukan pembinaan dan pengembangan produk hingga diversifikasi produk dari Kerajinan Sulam Jelujur ini," jelas dia.
Bahkan, sambung Dendi, pada tahun 2021 lalu Kabupaten Pesawaran resmi
meluncurkan Sulam Jelujur sebagai Kerajinan Khas Pesawaran yang diresmikan langsung oleh Ketua Dekranasda Provinsi Lampung, Ibu Riana Sari Arinal.
"Kerajinan Sulam Jelujur mendapatkan dukungan Pemerintah Provinsi Lampung, sehingga Yayasan Cinta Tenun Indonesia (CTI) mendukung pengembangan produk dari Kerajinan Sulam Jelujur di Kabupaten Pesawaran, dengan memberikan pembinaan-pembinaan yang intensif," sambungnya.