Muara Enim, Sumsel - Sudah hampir 1,5 Dekade harga karet mentah di tingkat petani anjlok,hal ini sangat di rasakan oleh petani karet di desa Darmo,karena kian beratnya beban untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari,ditambah dampak Pandemi Covid19 dan kenaikan BBM sehingga harga sembako pun ikut meroket. Selasa (07/02/2023)
Hal ini di utara kan oleh Ketua Kelompok Tani Bina Mulya desa Darmo kec lawang kidul Sulbahri mengatakan " Harga karet mentah di tingkat pertani untuk Dua mingguan berkisar Rp 7100 / kg,untuk harga bulanan melalui proses lelang berkisar Rp.10.100 / kg.Harga karet ini tidak sebanding dengan harga kebutuhan bahan pokok seperti beras,minyak sayur dan lain-lain".
Di tambahkan nya " Sementara harga pupuk dan Herbisida terlalu tinggi, akibat nya petani karet tidak mampu untuk membeli dan tentu hal ini akan menurun kan hasil produksi kebun karet.
Harapan kami sebagai petani karet kepada pemerintah agar kira nya dapat menstabilkan harga karet dengan kebutuhan bahan pokok,pupuk dan herbisida,sehingga petani karet mempunyai masa depan untuk memenuhi kebutuhan keluarga".harap nya.
Menanggapi keluhan masyarakat tentang anjloknya harga karet sewaktu Giat kunjungan ke Desa Gunung Megang kabupaten Muara Enim.PJs Bupati Muara Enim Kurniawan Menjelaskan " Bahwa belum lama ini asosiasi Kabupaten dan Kota sudah menggelar rapat terkait anjloknya harga komoditi sawit dan karet di pasar dunia, karena memang ini berdampak secara nasional,(23/09) yang lalu.
Dirinya mengatakan, Pemkab. Muara Enim khususnya melalui Dinas Perkebunan akan menindaklanjuti terkait permasalahan penurunan harga sawit dan karet ini.
"Mungkin nanti akan kita sinergikan dengan program-program yang ada di Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim, baik itu melalui Re-Planting (Peremajaan), pemberian bibit dan pupuk gratis kepada para petani,”ujar Pj. Bupati.
( Team )
