Sentani, - Berbicara tentang Mi ras dan Narkoba yang menjadi Penyakit Masyarakat yang satu ini sangat sulit untuk di berantas sehingga butuh berbagai aksi atau tindakan nyata agar dapat menyelamatkan generasi berikut kelak bebas dari hal-hal negatif.
Bertempat di Kampung Ifar Besar Distrik Sentani Kabupaten Jayapura, Aliansi Sentani Bersatu Sejahtera (ASBS), Ikatan Mahasiswa Papua Asal Sentani (IMPAS) Dan beberapa Forum LSM serta Organisasi Kepemudaan yang Peduli degan masa depan orang asli Sentani yang hadir mengikuti Diskusi Publik Tentang Bahaya Dampak Miras, Narkoba dan Media Sosial Pada Hari Sabtu, 11/02/2023.
Diskusi hari ini walaupun terkendala degan cuaca tetapi semangat dari teman - teman yang mewakili dari beberapa forum, LSM dan OKP yang hadir kami apresiasi. "tutur Jhon Suebu ketua ASBS.
Menurutnya , diskusi hari ini sangat penting dan ada beberapa hal yang menjadi point yang akan kami laksanakan dalam waktu dekat.
Kendati banyak tantangan tetapi bagi kami dukungan dari pihak adat, gereja dan pemerintah pasti akan membantu kami untuk terus bekerja agar dampak bahaya Miras, narkoba dan media sosial ini perlahan tapi pasti. " tuturnya.
Sementara itu Abraham Kubia, selalu ketua IMPAS , mengapresiasi kehadiran dari utusan Ormas, OKP yang telah ambil bagian dalam diskusi ini dan sangat mendukung langkah- langkah selanjutnya demi masa depan generasi muda dari Suku Sentani.
Harapan saya agar seluruh Mahasiswa Asal Sentani untuk ambil bagian menjadi garda terdepan dalam perangi penyakit masyarakat kalau bukan kita siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi.
FORKOMPAS, Melalui Sekjendnya , mendukung hasil diskusi dan berharap dukungan semua pihak terutama pemerintah dan Kepolisian , bahwa Miras dan Narkoba sekarang sudah ada di kampung - kampung di Danau Sentani saya harap segera mungkin lakukan upaya - upaya penyelamatan terhadap generasi muda demi masa depan bangsa dan negara." kata Eddy yoku.
Hal ini sesegera mungkin di laksanakan karna kami sangat prihatin melihat kondisi generasi muda impian dan harapan kami kelak mereka berguna bagi kampung akhirnya menjadi cerita saja jikalau tidak segera mungkin di cegah. " tutur Alferd mokay, waket FORKOMPAS.
FORKOMPAS, usulkan agar di Kampung - kampung harus lahirkan aturan yang mengikat baik itu dari Adat, Agama dan Pemerintah Kampung guna meminimalisir pengaruh dari penyakit masyarakat.
Komunitas perempuan adat kampung Hobong, juga mendukung bahkan degan tegas mengutuk kepada pihak-pihak yang menjadi dalang di balik beredarnya miras dan narkoba di kampung hobong.
Keresahan ibu - ibu setiap hari harus melihat anaknya dalam keadaan mabuk-mabukan akibat dari mudanya untuk mendapatkan barang tersebut bahkan sudah berulang kali melaporkan kepada pihak berwajib tetapi selalu gagal dan anehnya lagi barang ini bebas beredar. " ungkap Lesli Taime.
Perwakilan yayasan noken papua kabupaten Jayapura , turut serta merasakan hal yang sama ketika harus melihat saudara - saudara yang tiap harinya dalam keadaan Miras bahkan kadang menimbulkan keresahan di kampung sehingga menimbulkan perselisihan antara sesama saudara.
Hal ini jika di biarkan maka bakal ada peperangan antara saudara sehingga sudah waktunya untuk kita mencegah hal ini dan tidak usah tunggu lama lagi." kata Jeane Mokay.
Korlina Taime, LSM Permata Bunda, berharap agar mereka yang ada di kampung yang menjadi pemimpin setidaknya bisa menjadi contoh atau dapat bertindak agar barang haram ini di putuskan mulai dari akarnya.
Suatu perubahan akan nampak jika ada kemauan dan upaya - upaya pencegahan jadi peran penting dari bapak Ondofolo, tokoh Gereja dan Pemerintah serta tokoh perempuan dan pemuda harus jadi garda terdepan untuk berpartisipasi dalam pemberantasan peredaran Miras, Narkoba dan lain-lain.
Penulis : ST
Editor : Admin
