Kabupaten Nias, - Faigiduho Bate'e alias Ama Lite, warga desa Somi Botogo'o Kecamatan Gido sesalkan sikap kepala desanya Abineri Bate'e tidak bijaksana bahkan terkesan adanya diskriminasi dan memihak dan tidak berlaku adil kepada masyarakatnya,"tuturnya dikediamannya di desa Somi Botogo'o, Kamis (16/03/2023).
Terjadinya aniaya dan pengeroyokan terhadap dirinya saat mengikuti rapat penetapan/pengukuhan lembaga di desa Somi Botogo'o, pada hari Rabu tanggal 1 Maret 2023,"ujar Faigiduho Bate'e (korban).
Lanjutnya, merasa heran saya korban pengeroyokan yang dilakukan oleh Teheziduhu Hura alias Ama Gawati, Putra Hura alias Zi'a, Ama Ana dan Boby Zamasi, namun saya yang dilaporkan di Polsek Gido, dan bahkan dimintai uang sebesar dua puluh lima juta hanya untuk biaya perdamaian,"ucap Faigiduho Bate'e.
Dan saya sebagai korban pengeroyokan telah membuat laporan resmi di Polres pada tanggal 7 Maret 2023, dan berharap diusut tuntas dan mendapatkan keadilan,"harap Faigiduho Bate'e.
Sementara itu, Albert Yamotuho Bate'e Abang kandung Faigiduho Bate'e (korban) kami sekeluarga kecewa dan menyayangkan sikap kepala desa Somi Botogo'o yang tidak Arif dan bijaksana pada penyelesaian masalah masyarakatnya. Seharusnya masalah ini, tidak harus penyelesaiannya pada ranah hukum, kalau kepala desanya bijaksana dan adil tanpa ada berpihak salah satu masyarakatnya tentu masalah penganiayaan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan, malah pihaknya kepala desa meminta uang sebesar dua puluh lima juta rupiah."ucap Albert Yamotuho Bate'e.
Kades Somi Botogo'o tanggapan persnya melalui via WhatsApp selulernya, mengatakan bahwa itu tidak benar kalau saya tidak bijaksana dalam masalah ini.
Karena kejadian ini, pada saat penetapan dan pengukuhan lembaga di desa Somi Botogo'o pada hari Rabu tanggal 3 Maret 2023. Dan saat itu ditengah-tengah menyampaikan arahan, dengan tidak ada angin, hujan dan badai maka Faigiduho Bate'e datangi saya didepan dengan melontarkan kata-kata caci maki. Dan tentunya masyarakat pada saat itu, mengamankan Faigiduho Bate'e dengan mendorong dia keluar namun dia terus memaki saya.
Dan ketika mereka berkata, bahwa kepala desa tidak bijaksana maka perlu saya sampaikan bahwa saya korban ancaman yang dilakukan oleh Faigiduho Bate'e. Makanya saya bawa ditingkat Polsek Gido, tidak mungkin lagi saya bicarakan ditingkat desa kenapa karena saya korban pengancaman, dan terkait permintaan yang dua puluh lima juta itu hanya rumor dan tentunya ada kesepakatan para tokoh masyarakat, dan atas permintaan mereka sebesar lima juta sebenarnya kita sudah setujui, hanya mereka tidak mau lagi karena telah melapor di Polres Nias. Karena di desa ada peraturan pemerintahnya dan hukum adatnya, bagi masyarakat yang ribut seperti ini dikenakan sanksinya sebagaimana diberlakukan aturan yang ada di desa"jelas kades Somi Botogo'o.
Penulis : ArG
Editor : Admin
