• Jelajahi

    Copyright © Postnewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Bupati Nisel

    DPRD Nisel

    Sifaoita

    Kasatpol Nisel

    Kades Bawonahono


    Kominfo Nisel

    Wisata Adat dan Budaya Oleh Warga Dwipasari, Penjabat Bupati MUJIYAT Ingin Jadikan Destinasi

    Postnewstv.co.id
    Wednesday, March 22, 2023, 09:39 WIB Last Updated 2023-03-22T02:39:44Z


    Marabahan
    , - Barito Kuala//Riuh suara gamelan sambut kedatangan Penjabat (Pj) Bupati Barito Kuala (Batola) Mujiyat, S. Sn, M. Pd ke Desa Dwipasari Kecamatan Wanaraya kabupaten Barito Kuala. Rombongan Penjabat Bupati hadiri undangan perayaan ogoh-ogoh dengan gunakan trail yang melewati jalan-jalan perkebunan sawit dan karet menuju lokasi acara umat hindu dalam perayaan Nyepi, pada hari Selasa 21 Maret 2023. 


    Ratusan warga Desa Dwipasari di Kecamatan Wanaraya kabupaten Barito Kuala, tampak telah memadati balai Desa ini dengan pakaian adat masyarakat Hindu dengan lengkap. Pawai ogoh-ogoh ini dalam rangkaian acara perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 bagi ummat Hindu. Sejumlah tarian disajikan demi menyambut orang nomor satu di kabupaten Barito Kuala ini. 


    Didampingi sejumlah Asisten dan Staf Ahli, turut mendampingi Penjabat Bupati Barito Kuala, Kepala Dispora Batola Birin, Kasat PolPP Daftar Fajar dan sejumlah Camat yang ada di Kabupaten Barito Kuala. Kepada masyarakat Desa Dwipasari, Penjabat Bupati Barito Kuala menyampaikan harapannya, untuk event ogoh-ogoh menjadi destinasi wisata adat dan budaya di Kabupaten Barito Kuala. 


    "Kita punya keinginan kuat agar Desa Dwipasari ini, bisa menjadi destinasi wisata adat dan budaya yang berlangsung tiap tahun, " harap pria yang juga Kepala BPSDM Prov Kalsel ini. 


    Salah satu yang menjadi kendala menurutnya Mujiyat adalah infrastruktur, lantaran jalan poros kabupaten yang menghubungkan beberapa desa seperti desa Dwipasari, Sidomulyo dan Roham Raya rusak parah. Padahal jalan tersebut merupakan urat nadi perekonomian warga Dwipasari yang sebagian besar merupakan pekebun sawit dan karet.


    "Mudahan dalam tahun anggaran 2023 diprogramkan dan dikerjakan dengan segala kemampuan yang tersedia oleh  Pemerintah kabupaten  Barito Kuala,"  Yang di jawab Mujiyat untuk menenangkan Warga. 


    Terkait Destinasi wisata adat dan budaya ini, yang merupakan salah satu dari sumber daya terbarukan, Penjabat Bupati meminta Disporbudpar Barito Kuala segera berkoordinasi dengan pihak terkait. 


    Terdapat dua ogoh-ogoh yang dibuat warga Dwipasari berbobot puluhan kilogram yang diangkat dan diarak puluhan pria, baik dewasa maupun remaja. Kedua patung yang merepresentasikan Bhuta Kala itu diarak ke empat penjuru angin, sebelum dan kemudian dibakar di pinggir sungai yang ada di Barito Kuala ini.


    Sebenarnya ogoh-ogoh tidak memiliki hubungan langsung dengan Hari Raya Nyepi. Namun tetapi patung ini tetap boleh dibuat sebagai pelengkap kemeriahan upacara ummat Hindu.


    "Ogoh-ogoh tersebut merupakan simbol sifat-sifat buruk seperti marah, dengki maupun sombong. Makanya ogoh-ogoh berbentuk menyeramkan dan jelek," papar I Wayan Mika, Wakil Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Wanaraya.


    "Selanjutnya ogoh-ogoh itu dibakar sebagai simbol memusnahkan sifat-sifat buruk atau negatif supaya tidak menggangu catur brata penyepian," tambahnya.


    Selepas menyaksikan pawai ogoh-ogoh rombongan trail Penjabat Bupati Barito Kuala bergerak menuju Desa Kolam Kanan untuk memenuhi pula undangan pawai ogoh-ogoh pada  perayaan hari  raya Nyepi 2023. Post News TV. id melaporkan


    Penulis : Gatot Noor saputra

    Editor : Admin

    Komentar

    Tampilkan