SURABAYA, - Ketua Umum Aliansi Madura Indonesia (AMI) Baihaki Akbar, S.E, S.H mengutuk keras aksi penusukan yang dilakukan kelompok teroris warga negara Uzbekistan terhadap anggota Densus 88 anti teror hingga meninggal dunia.
“Tetkait aksi terorisme yang menusuk anggota Densus 88 anti teror, kami mengutuk keras aksi terorisme itu dan meminta kepada Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar sampai ke akar-akarnya,” ujar Baihaki, Kamis (20/04/2023) saat ditemui dikantor DPP AMI.
Dalam hal tersebut, Baihaki mengatakan bahwa gerakan paham radikal terorisme masih aktif di Indonesia, sehingga menuntut kewaspadaan.
Maka Ketua Umum AMI menghimbau kepada seluruh warga Indonesia untuk bersama-sama untuk memerangi tindakan terorisme dan radikalisme yang mengancam keamanan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Saya mengajak semua masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorisme, radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, nilai-nilai luhur kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan dan Kebhinekaan," imbuhnya.
Dari informasi yang dihimpun, Bripda Dhendri tutup usia di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading dan mengembuskan napas terakhir pukul 11.15 WIB.
Untuk diketahui, penusukan Bripda Dhendri bermula saat Densus 88 Antiteror Polri menangkap 4 warga negara (WN) Uzbekistan karena melakukan propaganda terorisme di media sosial. Inisial keempat WN Uzbekistan tersebut adalah BA alias JF (32), OMM alias IM (28), BKA (40), dan MR (26). [ MS ]