Marabahan-Batola, - Pada hari Selasa tanggal (13/6/2023) Sekitar pukul 12.50 Wita bertempat di Rumah Jabatan Bupati Barito Kuala telah dilaksanakan audiensi dengan masyarakat Jejangkit dan Penjabatj Bupati Barito Kuala serta Forkopimda yang mana membahas terkait adanya permasalahan banjir di Kecamatan Jejangkit Kabuoaten Barito Kuala.
Melalui Kasi Humas Pòlres Batola AKP Abdul malik SE mengatakan, kegiatan dihadiri oleh Penjabat Bupati Barito Kuala Mujiyat S. Sn, M. Pd, Ketua DPRD Batola . Saleh, SH, Sekda Batola Ir. Zulkifliyadinoor, Kapolres Batola AKBP Diaz Sasongko, S.I.K, M.H, Dandim 1005 Batola dan yang mewakili, Kajari Batola Eben Neser Silalahi, S.H, M.H, Ketua PN Marabahan, Kepala Dinas PU Kab. Batola Sabrithanoor, Camat Jejangkit Mukti Wahono, S.T.T.P, Humas Julong Group Herman Prawira, Direktur Eksekutif Walhi Kalsel Kusworo Dwi Cahyono, Kepala Desa Jejangkit Muara Muhammad Taufik, Kepala Desa Sampurna Muhtar, Perwakilan Masyarakat Kecamatan Jejangkit.
Kapolsek Jejangkit IPDA H Haris menambahkan, audiensi dengan masyarakat Kecamatan Jejangkit dilaksanakan guna merespon dan memberikan penjelasan terkait tuntutan masyarakat jejangkit yang meminta agar pemerintah daerah segera melalukan action dalam rangka penanggulangan banjir di Kecamatan Jejangkit.
Pada Audiensi tersebut disampaikan atau dibahas hal-hal sebagai mana berikut, di antaranya:
A. Bidang SDA Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batola memaparkan terkait kegiatan dan rencana kegiatan meliputi Dinas PU Kabupaten Batola telah bersepakat akan menyediakan alat berat untuk normalisasi saluran dimana biaya oprasional akan ditanggung oleh PT. Palmina Utama dan PT. Putra Bangun Bersama (Julong Group).
Adapun saluran yang akan dikerjakan oleh Dinas PU Batola dalam rangka penanggulangan banjir yaitu Sungai Sawahan, Sungai Habaya, Sungai Rumbia, Sungai Bamban Sungai Handil 1 Jejangkit atau Sungai Pantai, sedangkan kendala yang dialami yaitu adanya penolakan dari masyarakat diwilayah lain yang terlewati saluran yang akan dinormalisasi serta keterbatasan anggaran, skema rencana penanganan banjir di Kecamatan Jejangkit.
Perwakilan masyarakat Kecamatan Jejangkit menyampaikan atau mempertanyakan hal-hal sebagai berikut, mempertanyakan terkait kapan pelaksanaan pekerjaan normalisasi di Handil 4 yang tembus sungai rumbia, sungai handil 6 yang tembus ke sungai habaya yang akan dilaksanakan oleh PU Kabuoaten Batola.
Meminta agar aktivitas pompanisasi Julong Group yang membuang air ke sungai alalak dan saka rumbia dapat dihentikan dan saluran-saluran tikus pembuangan air dari perusahaan agar segera ditutup.
Meminta agar perusahaan dapat segera menyelesaikan permasalahan banjir di Kecamatan Jejangkit karena akibat banjir perokonomian masyarakat terganggu yang disebabkan kegagalan panen atau penanaman tanaman padi yang akibat tingginya debit air selama 3 tahun berturut-turut juga meminta solusi atas kerugian masyarakat.
Mengoreksi kajian dari dinas PU Batola dan mempertanyakan apabila saluran di 5 sungai itu dibuka lalu bagaimana perusahaan membuang air melalui pompa di areal tersebut, karena apabila perusahaan tetap melakukan pompanisasi air tetap akan mengalir ke wilayah Jejangkit.
Tanggapan PJ. Bupati Batola terhadap tuntutan ini, bahwa apabila kegiatan pekerjaan normalisasi saluran terhalang anggaran, maka akan di masukan dalam APBD perubahan sehingga kegiatan dapat dilaksanakan secara cepat, karena bencana banjir di Kecamatan Jejangkit Kabupaten Batola merupakan urgenisasi yang harus mendapatkan penanganan cepat untuk keselamatan umat.
Pemerintah daerah Batola berjanji akan melakukan action secara cepat untuk menangani permasalahan banjir yang dapaknya meluas hingga ke perokonomian masyarakat.
Adapun tanggapan Ketua DPRD Batola terhadap Izin lokasi yang diperoleh perusahaan tentunya memiliki persyaratan dan kewajiban yang diantaranya seperti memperhatikan dampak lingkungan, mensejahterakan masyarakat dan lainnnya, bahwa apabila memang ditemukan adanya pelanggaran dalam perjalanannya maka dapat dipertimbangkan untuk mencabut izin dari perusahaan.
DPRD Batola siap mendukung rencana dan kegiatan pemerintah daerah Kabupaten Batola dalam penanganan banjir di Kecamatan Jejangkit Kabupaten Batola.
Sementara dari Wahana lingkungan hidup Kalsel Meminta agar pemerintah daerah dan instansi terkait serius dalam penanganan permasalahan banjir di Kecamatan Jejangkit ini dan meminta mengevaluasi amdal maupun perijinan dari Julong Group, karena telah ditemukan secara nyata pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Mengenai tanggapan dari perusahaan adalah, perusahaan siap untuk melaksanakan segala arahan dan masukan dari pemerintah daerah Kabupaten Batola dan stakeholder terkait dalam rangka penyelesaian masalahan banjir di Kecamatan Jejangkit.
Sementara dari Kapolres Batola, mengucapkan terimakasih atas masukannya dari Walhi dan Masyarakat, dan menyampaikan bahwa Polres Batola telah membahas terkait dengan hasil penyelidikan PPNS daro BWS Kalimantan II yang menyatakan, adanya pelanggaran dari Julong Group terkait aktivitas Pompanisasi dan pemotongan saluran, dalam prosesnya polres batola juga telah melakukan langkah-langkah mitigasi hukum dan Polres Batola siap melakukan proses hukum apabila ditemuka pelanggaran.
Rencananya Penjabat Bupati Batola bersama instansi terkait dan SKPD akan meninjau langsung apa yang menjadi penyebab permasalahan banjir di Kecamatan Jejangkit sehingga pemerintah daerah dapat mengambil langkah secara cepat untuk menanganinya, untuk waktu dan tempat akan ditentukan nanti.
Selama kegaiatan berlangsung dilakukan pengamanan oleh Personil Polres Batola, dengan situasi aman (Humas Batola)
Editor : Admin
