• Jelajahi

    Copyright © Postnewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Bupati Nisel

    DPRD Nisel

    Sifaoita

    Kasatpol Nisel

    Kades Bawonahono


    Kominfo Nisel

    Hajatan Pagelaran Kuda Lumping Pada Acara Sunatan Anaknya Hartoyo dan Keni Rusiana Warga Sukamara Landasan Ulin Banjarbaru

    Postnewstv.co.id
    Sunday, June 25, 2023, 13:47 WIB Last Updated 2023-06-25T06:47:54Z


    Sukamara-Banjarbaru
    , - Pada pegelaran Kuda Lumping yang di gelar oleh keluarga Hartoyo dan Keni Rusiana yang merupakan rangkaian dari hajatan atau syukuran atas pelaksanaan sunatan dari anak pasangan keluarga ini yang bernama M.Arza Apriharto (12) yang melakukan sunatan pada hari Minggu 17/6/2023 yang lalu.


    Dan pada hari ini Minggu 25/6/2023 keluarga dari pasangan Hartoyo dan Keni Rusiana menyelenggarakan hajatan atas sunatan anaknya yang bernama M.Arza Apriharto (12) ini, berlangsung pada hari ini.


    Dalam acara sunatan ini penyelenggara acara kegiatan 'Kuda Lumping', Hartoyo ketika di konfirmasi wartawan Post News Tv.id mengatakan, ini merupakan selamatan hajatan atas niat saya dalam melaksanakan sunatan atas nama M.Arza Apriharto (12) ini. Yang mana saya saat itu pernah bernajar atau berniat ketika melaksanakan sunatan atas anak saya dan demi keselamatannya, maka saya ( Hartoyo ) akan menyelenggarakan pagelaran ateraksi ' Kuda Lumping  yang mana merupakan suatu salah satu kebudayaan dari masyarakat Jawa ini yang sekarang ini sudah punah atau hampir tidak ada lagi di temui oleh masyarakat Jawa khususnya dan masyarakat luas umumnya saat ini. Kebetulan saya ada acara dan sudah punya niat maka saya harus melaksanakan ini. Sebagai bentuk terima kasih atas pelaksanaan hajatan sunatan anak saya yang menurut kepercayaannya. Kepada Post News tv.id mengungkapkan.


    'Kuda Lumping adalah suatu kebudayaan masyarakat Jawa khususnya, dimana dalam pelaksanaannya tidak berbeda jauh dengan suku-suku atau budaya lainnya yang ada di Indonesia ini.


    Sebelum acara utama di laksanakan, adanya tarian persembahan pembuka oleh sanggar tari Bina Karya  yang beralamat di jalan Kurnia Rt.003 RW.003 Landasan Ulin Utara  Banjarbaru ini pimpinan Agus Sulistio.


    Menurut  Agus S. pemain  Kuda Lumping ini sebelumnya dia (Kuda Lumping) tidak sadarkan diri. Ada semacam roh halus yang memasuki diri tubuh pemain Kuda Lumping ini yang mana, apabila dari segala sesuatu yang di anggapnya tidak berkenan maka harus di buang atau di keluarkan dari persembahan sesaji yang di sediakan, seperti tadi ada bunga mawar dan kenangan yang di dalam suatu tempat tercampur. Si roh (Kuda Lumping) tersebut menolak bunga mawar dan akhirnya di keluarkan sebelum di masukan kedalam segelas air. Air di dalam gelas yang sudah di Kasih kemenyan putih dan pewangian  lalu di masukkan ke dalam sebuah gong, yang mana tadi terlihat gong ini juga sempat di ganti karna tidak di ijinkan dan harus di ganti dengan warna gong hitam. Awalnya gong tadi berwarna kuning. Juga sejumlah  sesaji  di dalam tempayan atau baskom itu berisi pisang, kelapa, lainnya harus persetujuan roh ' Kuda Lumping. Tatkala tidak setuju harus di keluarkan atau di ganti sesuai permintaannya. Ungkapnya kepada Post News tv.id


    Lalu ketika di tanya bagaimana dengan  pemain tadi, apakah itu dari permintaan pemain atau ada roh yang meminta. Dia ( Agus ) menjawab, atas permintaan roh yang sebelum keluar dari kandang terlebih dahulu di lontarkan pukulan tali berkali-kali agar si Kuda Lumping ini keluar dan apakah sudah sesuai sesaji ini,paparnya.


    Acara ini berlangsung hari ini tanggal 25/6/2023 dari pukul 09.00 wita sampai dengan pukul 18.00 wita yang mana di rencanakan sampai malam hari, tetapi tidak di ijinkan oleh kepolisian hanya sampai pukul 18.00 wita saja.


    Masyarakat yang ada di daerah suka mara merasa terhibur dan masyarakat lainnya di sekitar yang datang berbondong-bondong untuk melihat kesinian Kuda Lumping yang hampir punah, seriring kemajuan jaman, sehingga kebudayaan 'Kuda Lumping menurut Hartoyo selaku tuan rumah perlu di adakan agar budaya masyarakat Jawa ini tidak hilang begitu saja seperti di telan Bumi.


    Penulis : Gatot Noorsaputra

    Editor : Admin

    Komentar

    Tampilkan