MEDAN, - Sejumlah Mahasiswa Universitas Royal Prima dan Aliansi Mahasiswa GMNI atau Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Medan melakukan orasi didepan menuju Lobby parkir Universitas Royal Prima Medan Jl. Sampul, Kel. Seiputih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Medan, Sumut, Selasa (20/6/2023) Sekitar Jam.10.00.Wib hingga sore Jam 16.30 Wib.
Mereka menggunakan kenderaan bak terbuka untuk berorasi didekat pintu sebelah kanan menuju Lift gedung yang biasanya dipergunakan oleh para Mahasiswa/i dan Dosen menuju ruangan gedung bertingkat Kampus Elite tersebut.
Dalam tuntutannya, mereka para mahasiswa/i tersebut keberatan dengan mahalnya biaya parkir yang dibebankan kepada mereka bila menggunakan fasilitas parkir digedung kampus megah tersebut.
Selain mahasiswa UNPRI, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam GMNI ini berasal dari beberapa kampus seperti USU, UMSU, UNIKA, UHN, Pancabudi dan UISU. Membawa bendera GMNI, para mahasiswa ini meneriakkan kebijakan yang dikeluarkan Rektor UNPRI terkait perparkiran berbayar.
Selain itu, para mahasiswa ini juga menuntut pencabutan surat pemecatan dan skorsing beberapa mahasiswa UNPRI dikarenakan melakukan penolakan terhadap kebijakan parkir berbayar.
Nebur Fine salah seorang mahasiswi yang dipecat/Do karena menentang kebijakan parkir tersebut dipecat oleh pihak Kampus, ikut berorasi.
Mereka juga menuntut tentang pelarangan pendirian organisasi mahasiswa, tidak adanya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di kampus UNPRI, serta kuliah yang masih dilakukan secara daring dimana seharusnya hal itu tidak lagi dilakukan.
Dalam oratornya para mahasiswa/ tersebut mengejek Universitas Royal Prima Medan dengan sebutan " Gedung Elit Parkir Sulit".
Sementara dikalangan mahasiswa ada beberapa.Chatting dari Pihak kampus, ini hoax atau tidak belum dikatahui kebenarannnya, isinya seperti ini, "Selamat pagi semuanya.Dihimbau kepada seluruh mahasiswa manajemen agar tidak melakukan aksi demo tanpa izin, tindakan anarkis, mengshare, komen di sosmed hal2 negatif, memprovokasi di wa group atau apapun yang bisa merugikan diri sendiri dan jg almamaternya.Semua tindakan bisa dipantau melalui CCTV dan teknologi AI. Jika ada yang terpantau, bahkan hanya sekedear ikut2an, maka akan disanksi berat. Ini sdh benar2 dilakukan berupa pemecatan kpd mhswa2 yg terpantau saat demo kemarin. "Mohon himbauan ini diindahkan. Peringatan ini bukan main2.Jika ada hal yang ingin didiskusikan, silahkan jumpai prodi untuk duduk bareng dan mencari solusi bersama.Terima kasih." Demikian isi Chatingan tersebut yang diterima mahasiswa.
Ditempat terpisah Salah seorang mahasiswa Unpri yang tidak mau disebutkan namanya, kepada media ini mengatakan (sebut saja Ferdo), kami dihadapkan kepada beberapa pilihan bila ingin parkir didalam gedung kampus , bayar Rp 100 rb/ bulan atau Rp 8000/ hari bila kami parkir didalam gedung, sementara kami sebelumnya telah membayar uang Fasilitas sebesar Rp 50 Ribu."Uang Fasilitas itu untuk apa, " Kata Ferdo.
Menurut Mahasiswa Fakultas ekonomi semester VI tersebut, bukan hanya parkir yang susah dikampus ini, perkuliahan juga, karena dari semester I hingga saat ini, sudah sekitar tiga tahunan, kami belum pernah melakukan kuliah tatap muka, hanya melalui Zoom Meeting aja kami belajar, pada hal Covid sudah reda, sementara kampus lain sudah melakukan pembelajaran tatap muka, pihak kampus jangan hanya maunya menarik uang kuliah saja, tapi kami juga harus mendapat ilmu melalui kuliah tatap muka.
"Untuk apa uang kuliah Rp. 8,5 Juta/ Tahun dan uang pembangunan Rp.13 Juta yang kami bayar" Kata Ferdo secara khusus kepada Media ini.
Mengenai kisruh yang tidak banyak diketahui umum tersebut, media ini masih berusaha menghubungi pihak pihak terkait termasuk menejemen kampus Royal Prima Medan untuk dimintai keteranganya, tapi pihak kampus masih bungkam.
Hingga pukul 16.30 Wib Petugas dari Polrestabes Medan terlihat stanby dilapangan untuk mengantisipasi keadaan sampai mahasiswa membubarkan diri.
Untuk diketahui Royal Prima mempunyai beberapa bidang usaha di Kota Medan, selain kampus untuk melakukan perkuliahan ada juga Rumah sakit dan Apartemen, dan semuanya saling berdekatan disekitar jalan Ayahanda, Kecamatan Medan Petisah, Medan.
Penulis: Ronald Sihombing
Editor: Admin