KENDAL, - Maraknya pesan yang disebarkan melalui grup-grup percakapan dalam aplikasi WhatsApp yang berisi tautan undangan berbentuk file PDF maupun APK ternyata diketahui kadang merupakan phishing atau tautan berbahaya di Kabupaten Kendal banyak warga jadi korban phising sehingga uang yang ada di E-Banking raib dibobol hacker dan nilainya puluhan juta rupiah.
Dalam menggunakan media sosial terutama WhatsApp, harap berhati hati saat ini masih marak phising atau pengelabuan data pribadi seseorang yang di sadap melalui akun Google maupun Whatsapp. belakangan sejumlah warga di Kendal diketahui juga ikut menjadi korban phising atau tautan berbahaya tersebut yang disebarkan melalui grup-grup percakapan dalam aplikasi whatsapp.
Bahkan tak sedikit dari korban mengaku telah kehilangan sejumlah uang usai membuka aplikasi undangan berkedok file pdf maupun apk.Yang mengarahkan sebelum membuka untuk memasukkan, Nomor handphone sebagai tanda kehadiran.Seperti diungkapkan salah seorang warga Brangsong, Kendal sekaligus sebagai Jurnalis Metro tv, Wahyudi, yang mengaku juga menjadi korban hacker. Dengan menggunakan nomor handphone miliknya, hacker mengirimkan tautan undangan dalam bentuk pdf di grup-grup whatsapp yang ia miliki.
Wahyudi tidak sadar kalau uang yang ada di dalam E-Banking di curi hacker Padahal "ia sudah berusaha untuk melakukan pemblokiran maupun penggantian ,nomor hp di akun E bankingnya Uang sebelas juta lebih di tabungan BRI raib dalam waktu sekejap, Ia hanya bisa pasrah berbagai upaya dilakukan namun uangnya tidak bisa ditarik kembali."bebernya
“Awalnya saya membuka kiriman undangan di whatsapp namun tanpa akusadari ternyata firus, bahkan HP saya sempat gak bisa di pakai apalagi WAnya sudah terblokir dikeluarin hacker. Eh ternyata saya juga jadi korban uang yang ada di E banking lebih dari RP 11 Juta raib selang beberapa Jam setelah saya buka undangan PDF,”jelas Wahyudi, Selasa (11/7/2023)
Wahyudi berharap pemerintah melalui Dinas Kominfo dan penegakan hukum undang undang ITE mohon mengambil langkah tegas agar tidak terjadi banyak korban. Bahkan sekarang yang lebih canggih melalui pembayaran qiris, sehingga kita bayar pakai barcode qiris namun tidak masuk pada rekening yang dituju, masuk ke rekening hacker."jelasnya
“Berbagai upaya saya lakukan diantaranya melapor ke-BRI Cabang Kendal dan di arahkan ke pengaduan namun hasilnya juga tidak pusa, ke-Polres Kendal namun belum lapor baru cerita dan dari pengalaman salah satu Anggota Polisi yang lapor ke-Polda juga tidak ada harapan, mudah mudahan pemerintah maupun penegak hukum bisa kerja maksimal sehingga bisa menagkap para pelaku hacker yang merugikan dan meresahkan masyarakat saat ini,”pintanya
Korban lain Eko warga Sambongsari Weleri juga mengalami hal yang sama, uangnya Rp 1,6 juta raib setelah membuka undangan di whatsapp tersebut.
“Saya itu juga gak tahu kalua itu adalah buatan hacker sebab undangan yang saya terima di WA dari kontak teman sendiri, namun malam harinya mendengar kabar dari teman HP saya kena Hacker dan WAnya tidak berfungsi lagi kemudian HP saya restart namun pagiharinya setelah kita cek saldo di ATM uangnya habis tingga 50 ribu,”jelas Eko
Eko menceritakan, usai memasukkan nomor handphone miliknya, kemudian ada perintah untuk memasukan kembali. Sehingga sontak membuat ia tersadar bahwa ada dari tautan berbahaya yang dibukanya."tuturnya
Saya curiga, tapi saya belum sadar kalau ternyata itu sudah masuk ke-Sistemnya Setelah itu HP saya matikan, Habis maghrib saya nyalakan tidak ada aktifitas apa-apa, Tau-tau pagi sekitar 02.30 WIB ada permintaan notifikasi permintaan password di google ternyata M-Banking saya diretas Dan saya cek ke-Bank uang saya sudah habis terkuras tersisa lima puluh ribu rupiah."pungkasnya
(Prawoto/Admin)