Tanjung Balai, - Dinas Kesehatan Tanjungbalai melaksanakan Pertemuan Lintas Sektoral dalam rangka Rembuk Stunting dan Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Kota Tanjungbalai yang di hadiri Teknikal Asisten Mids Regional I BKKBN Prov. Sumut Rizal Efendi, pada hari Rabu (12/7/2023) pukul 10.30 wib, bertempat di Aula Resto Raja Bahagia Jalan Jamin Ginting Kel. Sirantau Kec. Datuk Bandar Kota Tanjungbalai.
Adapun rangkaian kegiatan di isi dengan Penayangan Vidio Dekumenter kegiatan DPPKB dalam mengatasi masalahan stunting melakui program SP3 (Standar Prosedur Pelayanan Perkawinan). Menyanyikan Lagu Indondsia Raya. Menyanyikan Mars KB. dan Pembacaan Doa.
Dalam Laporan Kadis Kesehatan Tanjungbalai dr. Hj. Nurhidayah Ritonga M.Kes menyampaikan, paya perbaikan gizi diberikan terhadap seluruh siklus kehidupan, sejak dalam kandungan hingga lansia.
" Bahwa Upaya perbaikan gizi dalam penanganan stunting harus dilakukan secara bersama secara lintas sektoral, tidak hanya dilakukan hanya pihak kesehatan saja," ucapnya
Masih kata dr ida, Bahwa Stunting bukan lah suatu faktor alami dari keturunan saja, namun juga faktor dari gizi yang tidak tercukupi, mari kita bekerjasama dalam melakukan upaya penurunan stunting pada setiap sektor dan instansi dengan langkah langkah dan program pemerintah.
" Pengambilan Sampel Stunting di wilayah Kota Tanjungbalai sebanyak 473 org, dengan angka stunting paling tinggi pada wilayah Puskesmas Sei Tualang Raso sebanyak 88 org dan paling rendah Puskesmas wilayah Kec. Tanjungbalai selatan sebanyak 32 org," tambahnya.
Presentasi Stunting di wilayah Kota Tanjungbalai sebesar 26 % , target penurunan minimal menekan hingga angka 19 % , maka kita berupaya agar minimal menurunkan sebesar 7 %.
" Menjelaskan Sasaran Program Stunting terhadap sasaran yakni Remaja, Calon Pengantin, Ibu Hamil, Ibu Menyusui, Balita (0-59 Bln)," ujarnya.
Lanjutnya, Program yang telah dilakukan dalam penurunan stunting Dinkes Tanjungbalai Tahun 2023 yakni konseling terhadap Calon pengantin ,Ibu Hamil, Ibu Menyusui, Bayi, Balita, Remaja, Usia Produktif dan Usia Sekolah.
" Program Stunting dalam upaya penurunan stunting Dinkes Tanjungbalai dengan anggaran, PMT Posyandu Balita dan Lansia sebesar Rp 337.620.000, Edukasi Stunting sebesar Rp 145.080.000," terangnya.
Lebuh lanjutnya, Bahwa Dinkes Tanjungbalai telah menjalankan program pemerintah dalam upaya menurunkan angka stunting yang bekersama sama dengan seluruh perangkat lurah, kecamatan, Dinas KB, Bhabinkamtibmas serta sektor lainnya.
" Kita Menyimpulkan bahwa Stunting ini bukan hanya sekedar faktor keturunan, namun juga faktor Perbaikian Gizi, maka sejak dalam kandungan hingga lansia, gizi harus tercukupi, mari kita bekerjasama dalam menjalankan program pemerintah menekan angka stunting," jelasnya dr. Hj Nurhidayah Ritonga M. Kes dalam laporan nya.
Sementara dari Teknikal Asisten Mids Regional I BKKBN Prov. Sumut, Rizal Efendi, ia jelaskan kembali bahwa tugas penurunan stunting ini tidak hanya ditujukan kepada Pihak Dinas Kesehatan saja, namun seluruh sektor wajib berkontribusi dalam menekan angka stunting di wilayah Kota Tanjungbalai.
" Kita mengetahui bahwa Dinkes Tanjungbalai juga telah melakukan upaya upaya dalam menekan angka stunting, namun beberapa hal akan di evaluasi pergerakan Dinkes Tanjungbalai dalam menjalankan program penurunan Stunting, agar kegiatan dan rencana penanganan mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih tepat sasaran," ungkapnya.
Sesuai dengan Perpres 72 Tahun 2023, bahwa gangguan stunting anak ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan stunting.
"Target penurunan stunting dalam RP JMN 2020 - 2024 secara nasional masih diangka 24,4 % , Kita berharap secara nasional penurunan dibawah angka 20 %," tambahnya.
Bahwa beberapa pekan terakhir secara nasional angka stunting naik, walaupun naik nya masih tergolong rendah yakni 0,2 %.
"Bahwa angka stunting saat ini di Kota Tanjungbalai sebesar sktr 26 % , kita telah targetkan minimal angka stunting untuk Kota Tanjungbalai turun dengan angka 19,07 %, maka kita targetkan wajib menurunkan minimal sebesar 7%," bebernya.
Lanjutnya, Tugas Pemerintah daerah dalam percepatan penurunan stunting berdasarkan perpres 72/2023 yakni, : Penguatan Perencanaan dan penganggaran. Peningkatan Kualitas Pelaksanaan. Peningkatan Kualitas Pemantauan, Evaluasi dan pelaporan. Peningkatan Kapasitas SDM. Pembentukan Tim TPPS dari Provinsi hingga tingkat kelurahan. Pemantauan dan Evaluasi. Pelaporan. Pencapaian target.
" Saya berharap agar Tim TPPS sudah dibentuk dan dilakukan pelatihan pada Tim TPPS," harapnya.
Diakhir penyampaiannya, Saat ini Angka stunting kota Tanjungbalai sebesar 26 % , pemko wajib menurunkan hingga angka 19 % , maka pemko harus bekerja keras untuk menurunkan angka stunting sebesar 7 %
" Bahwa upaya menejemen penurunan stunting harus benar benar tepat sasaran dengan 8 Aksi, yakni : Aksi 1 - Analisis Situasi. Aksi 2 - Rencana Kegiatan. Aksi 3 - Rembuk Stunting. Aksi 4 - Peraturan Bupati/Walikota tentang Peran Desa. Aksi 5 - Pembinaan Kader Pembangunan Manusia. Aksi 6 - Sistem Manajemen Data Stunting. Aksi 7 - Pengukuran dan Publikasi Stunting. Aksi 8 - Reviu Kinerja Tahunan," jelasnya Rizal Efendi
Sambutan Walikota Tanjungbalai H. Waris Tholib S.Ag.,MM menyampaikan, Menekan kan bahwa Permasalahan Stunting ini tidak hanya dibebankan kepada Pemko Tanjungbalai, melainkan seluruh perangkat dan Instansi di Kota Tanjungbalai harus bekerja sama hingga tingkat lingkungan, agar angka stunting benar benar dapat diturunkan, sesuai dengan arahan dam program pemerintah.
"Saya lihat bahwa tim TPPS stunting telah dibentuk di Kota Tanjungbalai, maka lakukan aksinya untk penanganan penurunan angka stunting dengan tepat sasaran, jangan sampai pembentukan tim TPPS ini hanya sia sia dan tidak mendapatkan hasil.
Ia juga menyampaikan, Untuk kedepan nya lakukan upaya - upaya dengan aksi yang jelas dan tepat sasaran, lakukan kordinasi dengan Dinas KB dan Dinkes Tanjungbalai dalam menentukan sasaran, berikan asupan dan giji terbaik kepada anak sebagai sampel Stunting.
"Semoga Tahun ini Kota Tanjungbalai dapat menurunkan Angka stunting hingga 19 %, Sesuai dengan penetapan Nasional," tegasnya Waris.
Dan ditutup dengan Penandatanganan Komitmen Bersama Percepatan Penurunan Stunting juga Foto Bersama dilanjutkan Makan siang.
Dalam Pertemuan Lintas Sektoral dalam rangka Rembuk Stunting dan Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di wilayah Kota Tanjungbalai berakhir dengan situasi aman dan kondusif
Untuk dinketahui, Saat ini Angka Stunting di Kota Tanjungbalai sebesar 26 %, Sesuai dengan Target yg ditentukan Prov. Sumut bahwa penekanan angka stunting wajib mencapai angka 19 % , Maka upaya penurunan minimal sebesar 7 %.
Turut menghadiri acara tersebut antaranya, Teknikal Asisten Mids Regional I BKKBN Prov. Sumut, Rizal Efendi. Walikota Tanjungbalai, H. Waris Tholib, S.Ag,M.M. Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kota Tanjungbalai, M. Sakral Ritonga SH.MH. Mewakili Dandim 0208/AS, Danramil 08 Pulau Buaya Kapten H.R.M Edi Yanto. Mewakili Danlanal TBA, Ka Balai Pengobatan Lanal TBA Letda Salwan. Mewakili Kajari Tanjungbalai, Nurul Ayu Rezeki, SH. MH. Asisten I Pemko Tanjungbalai Sutanto S.E. Ibu Ketua PKK Kota Tanjungbalai Ny. Hj. Fatiah Hatami Waris. Staf Ahli Bid. Etbangsos Pemko Tanjungbalai Ir. Nefri Siregar. Kadis Kesehatan Tanjungbalai dr. Hj. Nurhidayah. Mewakili Kadis Kominfo Tanjungbalai H.Ls.Sinaga. Teknikal Asisten Mids Regional I Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Prov. Sumut, Rizal Efendi.(Narasumber). Kadis DPPKB Kota Tanjungbalai Darulyana Siregar.(Narasumber). Kabid Ketahanan dan kesejahteraan DPPKB Kota Tanjungbalai keluarga Misriana.(Narasumber). Kabid Kesmas Dinkes Tanjungbalai Dwi Rahmizaki.(Narasumber) dan Kapus Se Kota Tanjungbalai. Camat Se Kota Tanjungbalai. Lurah Sekota Tanjungbalai. Tenaga Kesehatan Se Kota Tanjungbalai, jumlah peserta yang hadir dalam rapat koordinasi percepatan penurunan stunting di wilayah Kota Tanjungbalai lebih kurang 80 orang.
Pewarta : Nia P Saragih/ZES/83
Editor : Admin