Kalimantan Selatan, - Dalam rangka memeriahkan hari jadi Provinsi Kalimantan Selatan ke-73 tahun dan menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 tahun. Berlokasi di siring 0 kilometer Banjarmasin, Gubernur Kalsel Sahbrin Noor diwakili Sekda Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar membuka festival wisata budaya pasar terapung 2023 pada Jumat (11/8).
Penyelenggaran event tahunan festival pasar terapung ujar Roy sebagai bentuk upaya pelestarian budaya lokal banua dengan pertujukan yang atraktif juga momentum penyatuan masyarakat banjar dari berbagai lapisan dan bagian memperjuangkan status Meratus menjadi Unesco Global Geopark. “Kita kenalkan kepada delegasi luar negeri tentang bentang alam Meratus yang memukau dan sebentar lagi niscaya menjadi jejaring geopark dunia”.
Festival wisata budaya yang berlangsung selama empat hari dan dihadiri delegasi empat negara sahabat yaitu Korea Selatan, Turki, Taiwan dan Romania menjadi kesempatan Barito Kuala untuk memperkenalkan pariwisata dan keunggulannya. Suharyanti Mujiyat bersama Sabirin Kepala Disporbupar Batola antusias memperkenalkan stand Hubung Bakumpai kepada pengunjung tidak terkecuali Sekda Prov Kalsel Roy Rizali Anwar yang datang dan turut mencoba syrup karamunting dan es krim buah kuwini asal Barito Kuala.
Salasiah Disporbudpar Batola sembari menawarkan wellcome drink kepada pengunjung, turut ia jelaskan asal bahan lokal yang digunakan. “Kuwini asal Anjir Serapat lebih manis dari kuwini lainnya dan syrup karamunting asalnya dari bunga pohon karamunting yang banyak tumbuh di Barito Kuala, “pungkasnya.
Sebagaimana tema hari jadi Kalsel ke 73 “Rakat basindat, junjung martabat, banua babarakat” yang artinya Persatuan yang sangat erat, menjunjung tinggi derajat dan martabat agar banua mendapat keberkahan. Barito Kuala yang dibelah oleh sungai Barito itu, menunjukan berbagai keunikan produk lokal pada festival wisata budaya 2023 dengan stand berdekorasi purun dan limau manisnya serta putra-putri pariwisata Barito Kuala yang tampil aktif memperkenalkan wisata lokal di Barito Kuala. (kominfo/Gatot Noor Saputra)