Banyuwangi, - Dua hari pelaksanaan karnaval di kecamatan Kalibaru, kabupaten Banyuwangi Jawa Timur membuat para pedagang kaki lima (PKL) maupun pemilik usaha lainnya semringah. Sebab, momentum yang ditunggu-tunggu satu tahun sekali itu akhirnya digelar meriah oleh Panitia HUT ke-78 RI kecamatan Kalibaru. Lebih lanjut, dagangan mereka laris dan mendatangkan berkah. Sehingga secara tidak langsung ekonomi para pedagang kaki lima (PKL ) kembali pulih dan bisa dibilang meningkat, sesuai dengan program-program yang digagas oleh Pemerintah daerah kabupaten Banyuwangi, yakni UMKM naik kelas.
Pantauan Post News TV dilokasi , selama dua hari mereka menyiapkan jualannya sejak pagi hari. Bagi pedagang yang menggunakan gerobak motor ataupun gerobak dorong sudah terparkir di pinggir kanan kiri-kiri jalan yang akan dilewati oleh peserta karnaval. Beragam jenis makanan, minuman, jajanan ringan, hingga mainan anak-anak dijual dan dijajakan oleh para pedagang kepada penonton yang memadati jalan.
Terlihat disepanjang jalan raya Kalibru-Jember para pedagang maupun asongan memilih lokasi masing- masing yang dianggap ramai dan mendatangkan keuntungan lebih. Seperti terlihat di depan BRI atau pegadaian Kalibaru, serta juga terlihat disamping kanan dan samping kiri panggung kehorman yang menjadi titik pemberhentian untuk penampilan peserta karnaval.
Salah satu pedagang cilok, Ibuk Dirai mengungkapkan, karnaval Agustusan ini memang ditunggu-tunggu para pedagang kaki lima. Maka, setiap ada informasi tontonan apalagi saat ini disetiap wilayah maupun desa secara bergantian mengadakan Lomba - lomba untuk memeriahkan HUT RI yang ke 78, kami para pedagang kecil dan juga bisa dibilang UMKM saling bertukar informasi. Kalau saya jualan cilok dan pentol. “Selama dua hari kami berjualan di sini mas . Alhamdulillah, ramai yang beli. Saya mewakili seluruh pedagang kaki lima mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada bapak Camat Kalibaru Drs Susanto Wibowo MM dan juga mengucapkan banyak-banyak terimaksih kepada seluruh panitia," ungkapnya.
Perempuan asal dusun Tegalgondo desa Kajarharjo itu biasanya hanya berkeliling ke sekolah-sekolah. Waktu penjualannya juga terbatas pada pagi dan sore hari berjualan di TPQ. Namun, sejak Selasa kemarin, mulai pagi hingga sore hari sudah siap menjajakan dagangannya di pinggir jalan raya Diman jalan tersebut menjadi rute peserta karnaval.
“Kalau ada karnaval seperti ini, pentol dan cilok lebih cepat habis. Pendapatan pun ikut bertambah. Ini rezeki kami para pedagang. Sekali lagi terimakasih bapak Camat Kalibaru dan bapak-bapak panitia,” katanya.
Samhadi, pedagang lainnya, juga mengaku mendapat keuntungan lebih banyak sejak bulan Agustus dan pawai karnaval digelar disetiap desa se-kecamatan Kalibaru dan Karnaval tingkat kecamatan. Laki-laki yang menjual minuman es degan itu sudah menduga bakal banyak masyarakat yang datang. Karenanya, dia menambah degannya dan es.
“Biasanya hanya habis 15 hingga 18 degan saja sehari-hari. Nah, kalau ada kegiatan besar seperti ini bisa butuh puluhan degan,” jelasnya.
Dia berharap ditahun depan lebih semarak lagi, apalagi pemerintah sering mengadakan event-event. Sehingga roda ekonomi para pedagang kecil terus berputar,” harapnya.
Penulis : MS
Editor : Admin