TANJUNG BALAI, - Ketua Gabungan Aktivis Penyampai Aspirasi Indonesia (GAPAI) Alrivai Zuherisa atau Aldo menyoroti Pekerjaan Proyek Penataan Alun - alun Kota Tanjungbalai, yang berada di Jln. Pahlawan, Kel. Pantai Burung Kec. Tanjung balai Selatan, Kota Tanjung balai, diduga kuat asal jadi dan diduga sarat akan korupsi.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Unit Pelaksana Teknis Dinas Provinsi Sumut Kota Tanjung balai, dengan Pekerjaan Penata alun - alun Kota Tanjung balai / Pembangunan replika istana kesultanan No kontrak 602/DPUPR/UPTD-TB/KPA/568/2023 yang bersumber dana APBD Provinsi Sumatera Utara, bernilai sebesar 4.679.159.000 di kerjakan oleh CV. HAIDIR JAYA PERKASA.
Ketua GAPAI Alrivai Zuherisa yang kerap dipanggil Aldo itu mengatakan, Setelah kita telusuri lebih jauh semua yang dikerjakan CV HAIDIR JAYA PERKASA diduga asal jadi dan diduga adanya tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh pihak kontraktor, mulai dari pembuatan rolling door yang ditata untuk pedagang di daerah alun alun lapangan pasir, tempat baliho yang miring dan masih banyak lagi yang lainnya.
"Saya heran, karena bangunan diduga asal jadi, mulai dari rolling door aluminium alun-alun food court lapangan pasir, sampai kepada bangunan replika istana kesultanan Tanjung balai Asahan". kata Ketua GAPAI di Tanjung Balai, Selasa (26/12/2023)
Lanjutnya, Kesan yang ditimbulkan oleh pengerjaan rekanan seakan akan kebal terhadap hukum, sebab secara kasat mata banyak bangunan yang mengundang perhatian dan buah bibir di tengah masyarakat ke arah negatif.
"Karena anggaran pekerjaan ini menggunakan dana APBD provinsi Sumut, saya selaku Pemuda penggiat kontrol sosial akan segera melaporkan persoalan ini ke arah lebih serius, dan kita minta APH harus melakukan pemeriksaan terhadap rekanan kerja dan PPTK dinas terkait", tagas Aldo.
Pewarta ; Zulham Saragih
Editor : Admin.
