• Jelajahi

    Copyright © Postnewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Bupati Nisel

    DPRD Nisel

    Sifaoita

    Kasatpol Nisel

    Kades Bawonahono


    Kominfo Nisel

    Gajah Perusuh Atau Manusia yang Tak Tahu Malu? Ancaman Terhadap Ekosistem dan Keselamatan Manusia

    Postnewstv.co.id
    Tuesday, December 19, 2023, 19:19 WIB Last Updated 2023-12-19T12:19:00Z

    Jember - Beberapa waktu yang lalu terjadi sebuah fenomena antara warga dan kawanan gajah yang dimana kawanan gajah memasuki lahan sawit milik warga, kawanan gajah merubuhkan pohon sawit yang menjadi penghalang jalan yang biasanya dilalui selama puluhan tahun. Karena gajah memiliki ingatan yang sangat baik maka kebiasaannya dalam melintasi rute pencarian makanan akan tetap sama. 


    Fenomena yang seperti ini tidak hanya terjadi satu atau dua kali saja akan tetapi banyak sekali kasus yang serupa dalam kurun waktu satu tahun. Pada 7 Oktober 2023 di Depok Jawa Barat, terdapat kasus anak kecil digigit monyet. Kemudian  pada 14 Oktober 2023 di Surabaya Jawa Timur juga terjadi kasus yaitu monyet masuk pemukiman warga karena hilangnya sumber makanan, serta hutan yang jadi tempat tinggal hilang dijadikan tempat pemukiman oleh warga.


    Kemudian juga terjadi kasus serupa di Kalimantan Timur yaitu kancil beserta tempat tinggalnya digusur dengan menggunakan ekskafator, tempat tinggalnya dijadikan lahan tambang oleh masyarakat sekitar. Kejadian lainya juga terjadi di Bontang Kalimantan Timur sejak awal tahun, terdapat 168 hewan yang masuk ke pemukiman warga seperti ular, biawak, kera ekor panjang, musang liar, monyet, buaya, anjing liar. 


    “Gajah itu semua yang dia lewati itu adalah jalur dia. Dan dia itu puluhan tahun melewati jalur itu, jadi saya tegaskan dengan jelas disini bukan gajah yang masuk kebun tapi desa dan kebun yang masuk ke rumah gajah” – Afni Zulkifli.


    Kami sangat setuju mengenai pernyataan di atas yang telah di kemukakan oleh narasumber. Karena memang bukanlah gajah yang bersalah tapi warga, hal ini disebabkan karena pembukaan lahan warga yang sudah terlalu masuk ke dalam wilayah habitat gajah yang mengakibatkan hilangnya sebagian habitat gajah, sehingga antara lahan perkebunan warga dengan habitat gajah semakin dekat, dan pada akhirnya interaksi antara warga dan gajah tidak bisa dihindari. 


    Menurut para ahli, rute gajah dalam mencari makanan tetap sama, seperti dalam sebuah artikel para ilmuwan dari Wildlife Conservation Society (WCS) di New York City tahun 1993 di taman nasional Tarangire Tanzania, menemukan bahwa gajah tidak hanya mengenali satu sama lain, namun mengingat rute untuk mencari sumber makanan dan air alternatif ketika wilayah kekeringan. Berdasarkan pernyataan tersebut bahwa jelas mengapa kawanan gajah sampai memasuki lahan pemukiman warga yang sebenarnya habitat alami gajah. 


    Dampak dari penggusuran lahan habitat hewan tidak hanya berpengaruh pada ekosistem namun juga dirasakan oleh manusia, diantaranya merusak keseimbangan ekosistem, keberadaan hewan tersebut terancam punah, kehilangan sumber makanan, kehilangan habitat, keanekaragaman makhluk hidup berkurang. Kerusakan ekosistem ini mengakibatkan kehilangan habitatnya karena di alam tempat hidupnya berbagai satwa baik yang dilindungi maupun yang tidak dilindungi sehingga satwa akan mencari habitat yang baru, maka jika kejadian satwa masuk ke pemukiman warga jelas telah terjadi kerusakan ekosistem. Kehilangan sumber makanan akibat dari penggusuran lahan tersebut sumber makanan yang alami untuk satwa menghilang. 


    Hilangnya sumber makanan membuat satwa besar kemungkinan masuk ke pemukiman warga, masuknya satwa ini dapat membahayakan bagi manusia juga. Kemudian terjadi kepunahan, penggusuran lahan dapat membunuh satwa yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah. kemudian keanekaragaman makhluk hidup berkurang akibat dari penggusuran lahan, penggusuran lahan ini menyebabkan habitat asli hewan hilang dan bagi hewan yang memiliki kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan baru dapat membuat hewan tersebut mati. 


    Dari kejadian-kejadian tersebut, solusi yang ditawarkan antara lain, melakukan sosialisasi terhadap masyarakat sekitar sebelum melakukan penggusuran lahan. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi terhadap masyarakat tentang rencana penggusuran dan dampak yang mungkin terjadi setelah penggusuran lahan dilakukan, solusi selanjutnya adalah penetapan lahan atau wilayah gajah dan warga. Opsi pertama adalah kawanan gajah diberikan wilayah tertentu yg jauh dari pemukiman, dan kesepakatan bahwa tidak ada lagi pembukaan lahan diwilayah sekitar hunian gajah, dan opsi kedua warga harus membuat keputusan bahwa lahan sawitnya dijadikan sebagai wilayah gajah dan kesepakatan tidak membuka lahan disekitar gajah tersebut.


    Beredar sebuah video seorang pegawai atau Tenaga Ahli Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di provinsi Riau, ibu Afni Zulkifli. Didalam video tersebut beliau dengan tegas mengatakan bahwa kehadiran kawanan gajah pada pemukiman warga bukanlah kesalahan mamalia tersebut. Dari kejadian ini, kami melakukan analisis dan studi literatur terhadap kejadian tersebut. 


    Seperti apa yang pernah dikatakan oleh Mohandas K.Gandhi ” Ada Kecukupan di dunia untuk kebutuhan manusia, tetapi tidak untuk keserakahan manusia”. Memang benar keserakahan itu tidak ada ujungnya , serakah itu tidak bertepi. Jadi, marilah kita menjadi manusia yang memiliki rasa syukur dan cukup atas semua yang telah diberikan oleh tuhan yang maha esa.

    Sumber : Direkorat Jendral Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosisitem

    Oleh : Mahasiswa Tadris Biologi Uinkhas Jember.


    (MS/ MTP)

    Komentar

    Tampilkan