KENDAL,-Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang selama ini diam dan bekerja keras dengan sungguh sungguh akhirnya angkat bicara. Tidak mau dicurigai oknum partai elite politik tertentu di pusat melakukan kecurangan
Elite menilai kecurangan itu dinilai berawal dari Tempat Pemungutan Suara TPS-KPPS dianggap melakukan pembiaran terjadinya kecurangan dan menjadi kecewa dengan tundingan tersebut
"Saya berani mengatakan oknum dari partai elit politik yang berteriak-teriak terjadi kecurangan sejatinya hanya untuk menutupi rasa kecewa atau malu karena perolehan suaranya diprediksi dengan kekalahan dari paslon lain. Sehingga petugas KPPS yang jadi kambing hitam," kata Antonius Andreas, seorang petugas Ketua KPPS di TPS 19, Dusun Tlangu ada di Desa Sukorejo Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal kepada awak media postnewstv.co.id. pada, hari Jumat 23 Februari 2024, sekira pukul 19:00 WIB.
Ketua KPPS Antonius Andreas ini berkeyakinan kecil kemungkinannya anggota KPPS ada yang berani melakukan kecurangan seperti opini yang selama ini ada menggelembungkan suara untuk kepentingan tertentu sangat mustahil,"ujarnya
"Petugas menghitung surat suara di TPS saat itu yang krusiale dan petugas KPPS di setiap TPS selain bekerja di bawah sumpah, mereka juga dipelototi oleh pemilih, pengawas, dan saksi parpol peserta pemilu."tandasnya
Sementara itu bahwa kami kecewa dengan elit partai politik yang berada di pusat karena telah menganggap kami curang seharusnya turun ke TPS di daerah pemilihan supaya bisa melihat langsung petugas KPPS bekerja, jangan hanya nunggu enaknya, saja sementara kami bekerja setengah mati,"jelasnya Ketua KPPS
"Petugas KPPS harus bekerja dengan cermat sejak membuka kotak suara untuk mengambil peralatan dan surat suara yang akan dicoblos kartu suara yang baru dikeluarkan dari dihitung dulu jumlahnya, di depan calon pemilih dan saksi. Sebelumnya, kotak suara juga diperlihatkan bahwa kotak benar-benar dalam keadaan kosong."imbuhnya
Warga yang akan menggunakan hak pilih juga diteliti apakah data di surat panggilannya sesuai dengan KTP yang bersangkutan. Menjelang penghitungan surat suara dalam kotak suara jumlahnya sama dengan sarat panggilan atau tidak, kalau sesuai baru dihitung."tuturnya
Ketua KPPS Antonius juga menambahkan Yang paling krusial saat merekap seperti pilpres dari tiga paslon, dan legislatif yang jumlahnya ada sampai ribuan menghitung dalam penghitungan besar dari peserta Pemilu Serentak Tahun 2024 secara nasional jumlahnya 17 parpol."terangnya
"Padahal kami sudah bekerja keras bahkan ada rekan rekan yang notabene anggota KPPS yang juga meninggal dunia apakah kalian merasakan yang kami rasakan di lapangan tidak sedikitpun pada kalian berterima kasih kepada kami yang sudah meluangkan waktu untuk kalian semua peserta pemilu serentak hanya tinggal nunggu hasilnya, tidak memikirkan panitia KPPS yang bekerja sampai ada yang mati," ujar Antonius
Ironisnya, kalau suara yang mereka peroleh tidak sesuai dengan ekspektasi atau harapan, ngoceh di Medsos ada kecurangan,"ujarnya petugas lain dari KPPS Sukorejo Kendal
"Mana ada yang peduli, hanya telpon kesana kemari pingin tahu perolehan suaranya, bukan ingin tau bagaimana kami bekerja sampai kepala mumet karena perolehan suaranya kecil banyak yang berulah, menuding dicurangi petugas waktu rekapan suaranya masuk di kolom kotak suara,"pungkasnya
Prawoto/Admin