Aceh Tamiang - Banjir lumpur di bagian hulu sungai tamiang yang terjadi pada Sabtu,(09/03/2024) lalu menyebabkan 8 instalasi pengelolaan air bersih milik perumda Tirta Tamiang tidak dapat dioperasikan dan mengalami lumpuh total.
Akibatnya, kedelapan instalasi pengelolaan air bersih yang berada di Aceh Tamiang tersebut tidak dapat mendistribusikan air bersih kepada para pelanggan, kata Direktur PDAM Tirta Tamiang, Ismail SE saat berada di lokasi Instalasi Pengolahan Air Minuran Kecamatan Kota Kualasimpang, Selasa, (12/03/2024).
Dia menyebutkan, keberadaan Instalasi Pengolahan Air (IPA) tersebut masing-masing berada di wilayah Kecamatan Kejuruan Muda (Semadam), Kecamatan Bandar Pusaka (Babo), Kecamatan Tamiang Hulu(Pulau 3).
Kemudian di Kecamatan Kota Kualasimpang(Minuran), Kecamatan Karang Baru, Kecamatan Rantau, Kecamatan Bendahara(Sungai Iyu) dan Instalasi Pengolahan Air Bersih Kecamatan Seruway, saat ini semuanya lumpuh total.
Lumpuhnya pendistribusian atau penyuplaian air bersih kepada pelanggan sudah terjadi selama dua hari, dan ini akan berlangsung beberapa hari kedepan, dikarenakan tingkat kekeruhan air sungai yang bercampur material lumpur.
Ia menjelaskan, pihaknya telah berupaya secara maksimal untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan, namun Kondisi air seperti ini sama sekali tidak bisa diolah, karena tingkat kekeruhan air sungai tamiang yang masih diambang batas, sebut Ismail lagi.
Dengan tidak bisa dioperasikannya mesin pompa instalasi pengelolaan air bersih, tentu sangat berdampak kepada masyarakat sebagai pelanggan, terlebih di hari menjelang puasa Ramadhan 1445 H.
Atas nama pimpinan Perumda Tirta Tamiang, Ismail meminta maaf atas ketidaknyamanan dalam memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat, ini semua dikarenakan faktor alam yang tidak mendukung, ungkapnya mengakhiri.
(Saifan Abdillah)