Hal itu disampaikan oleh Direktur PDAM Tirta Tamiang, Ismail, SE saat konfirmasi, Selasa (12/03/2024) di lokasi Instalasi Pengolahan Air Bersih di Minuran, membenarkan bahwa mesin pompa celup intake jenis Pompa Submersible terbakar.
Menurutnya, mesin Pompa Submersible tersebut merupakan sarana vital pengelolaan air bersih. “Mesin pompa itu rusak dan terbakar akibat tidak mampu untuk menyuplai air lumpur yang sangat kental pasca banjir lumpur yang terjadi pada, Sabtu , (09/03/2024) malam, sehingga pengolahan air lumpuh total” kata Ismail.
Ia menjelaskan Pompa Submersible(pompa celup) tersebut dioperasikan oleh dua mesin pompa, saat ini kedua mesin pompa air tersebut tidak dapat dioperasikan, dengan tidak berfungsinya mesin tersebut tentunya sangat berdampak dalam mendistribusikan air ke pelanggan.
Saat ini, tim kita dilapangan terus berkerja keras untuk melakukan perbaikan dan menggantikannya dengan mesin Pompa Submersible(pompa celup) cadangan.
Ia mengatakan bahwa, akibat kerusakan satu unit Pompa Submersible(pompa celup) itu, pihaknya mengalami kerugian mencapai Rp. 400. Juta lebih.
(Saifan Abdillah)
