Dari beberapa kali Aksi yang dilakukan oleh warga dengan melakukan memortal jalan, kali ini mendapatkan tanggapan serius dari Bupati Musi Banyuasin dengan menugaskan Asisten I, Kapolres Muba, Dinas perkebunan, Ka.ATR/BPN Muba, Kabag Tata Pemerintahan Setda Muba, Kabag Hukum Setda Muba, Camat Bayung lencir, kades Tampang Baru dan pimpinan PT Berkat Sawit Sejati untuk melakukan peninjauan di lapangan terkait perihal tersebut.
Amri selaku warga Dusun 3 Desa Tampang Baru saat di wawancarai awak media menuturkan kalau mereka melakukan aksi dengan cara memortal jalan menuntut agar pihak perusahaan memperbaiki jalan Desa perlintasan di kebun PT BSS.
"Iya sebelum PT BSS berdiri jalan ini sudah menjadi alat transportasi kami untuk mengangkut hasil tani kami boleh dikatakan jalan ini urat nadi dusun kami dan kami sering menyampaikan Kepada PT BSS meminta perbaiki jalan tapi sungguh disayangkan tidak pernah direspon secara cepat, kalaupun direspon perbaikan jalannya tidak maksimal dengan demikian. kami melakukan pemortalan jalan dengan harapan pihak perusahaan agar memperbaiki jalan akses kami secara maksimal"ungkap Amri.
Lanjut Amri"kami masyarakat Desa Tampang Baru meminta selama PT BSS masih berdomisili di Desa Tampang Baru agar jalan poros ini menjadi tanggung jawabnya untuk memelihara jalan, karena hampir sembilan puluh persen perusahaan melakukan aktivitas menggunakan jalan tersebut jadi sudah selayaknya pihak perusahaan memperbaiki jalan yang mereka gunakan"sambungnya
Lebih mendalam Amri mengatakan"jika dalam waktu dekat jalan diperbaiki oleh pihak PT BSS maka portal akan kami buka dan jika tidak ada respon maka kami akan mengadakan aksi yang lebih besar lagi"kata Amri mewakili warga Dusun 3 Desa Tampang Baru.
Perwakilan Pemda Musi Banyuasin H.Yudi Harzandi selaku asisten 1 saat diminta tanggapan terkait tuntutan warga Tampang Baru untuk perbaikan jalan poros menuju jalan utama
"Ya alhamdulillah hari ini kami dari pemerintah turun langsung kelapangan dan terkait pemortalan jalan sudah kami cek apa yang menjadi tuntutan masyarakat Dusun 3 Desa Tampang Baru jalan sepanjang tujuh kilometer terlihat hancur, perusahan wajib untuk memperbaiki karena jalan ini jalan poros dari Dusun 3 menuju jalan utama insyaallah kami akan diskusi lagi dan kami akan menyurati pihak perusahaan"papar Yudi selaku asisten 1.
Sementara Kepala Desa Tampang Baru Danil Firmansyah Diwawancarai oleh awak media terkait aksi warganya mengatakan kalau masyarakat menuntut perbaikan jalan dari pihak PT BSS.
"Aksi masyarakat tampang baru ini menuntut agar pihak perusahaan PT BSS untuk memperbaiki jalan yang seharusnya menjadi tanggung jawab mereka karena status jalan tersebut tidak jelas jalan tersebut bukan milik Desa bukan milik pemkab dan bukan milik perusahan PT BSS, sejarah jalan tersebut sudah ada di tahun 1952 dan Desa Tampang Baru dulu berada di dalam tepatnya di dusun 3 sekarang ini.dan di tahun 1991 masuklah PT Asam Merah sehingga oleh PT ini di lakukan pelebaran jalan tersebut dan sekarang di ambil alih oleh PT Medco di tahun 1996 melakukan pengeboran gas oleh pihak PT.medco dan HGU PT BSS terbit di tahun 1998 jadi jalan poros tersebut sudah ada sebelum HGU PT BSS terbit"ungkap kades tampang baru.
Lanjut kades"jalan tersebut pernah di rawat oleh pihak PT BSS tapi sayang perawatannya tidak serius atau tidak maksimal dan pihak Desa pun sering melakukan mediasi terkait permasalah PT BSS Dangan masyarakat dari tahun 2022 sampai sekarang belum juga menemukan titik temunya dan harapan kami selaku Pemdes Tampang Baru tentu tinjauan hari ini yang dihadiri oleh pak Yudi selaku asisten 1, perwakilan Kapolres, Kapolsek, dinas perkebunan dan dari pihak Kecamatan Bayung Lencir.
(Ades Bela Jaya)
