JAKARTA - Di era digital yang sarat informasi, peran mahasiswa dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan menangkal radikalisme kian penting. Memahami hal tersebut, Komite Penyelarasan Teknologi Informasi dan Komunikasi (KPTIK) dan Pro Jurnalismedia Siber (PJS) bergandengan tangan menggelar Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024.
Langkah strategis ini merupakan wujud nyata komitmen KPTIK dan PJS dalam mengembangkan kemampuan jurnalistik di kalangan mahasiswa di seluruh perguruan tinggi se-Indonesia.
MoU untuk Masa Depan Bangsa
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Ketua KPTIK Ir. Dedi Yudianto, MBA, dan Ketua Umum PJS Mahmud Marhaba menandai dimulainya kolaborasi monumental ini. Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri perwakilan dari kedua organisasi serta beberapa tokoh penting dari sektor pendidikan dan media.
Ruang lingkup Kerjasama KPTIK dan PJS berfokus pada Program Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat peran media dalam mendukung kebijakan dan program nasional, terutama dalam upaya pencegahan terorisme dan radikalisme.
"Kerjasama ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan sinergi antara teknologi informasi dan dunia pers. Kami sangat antusias bekerjasama dengan PJS dalam mendukung pengembangan kemampuan jurnalistik mahasiswa. Ini adalah investasi untuk masa depan bangsa," ungkap Dedi Yudianto, pengusaha yang dipercaya BNPT sebagai Tenaga Ahli dan ditugaskan khusus untuk mendirikan Warung NKRI Digital di seluruh Indonesia.
Mahasiswa Agen Perubahan Bangsa
Sejalan dengan Dedi Yudianto, Mahmud Marhaba, Ketua Umum PJS, menegaskan bahwa kompetisi ini bukan hanya bertujuan untuk menemukan bakat-bakat baru di dunia jurnalistik, tetapi juga untuk memperkuat pemahaman mahasiswa tentang pentingnya media dalam menjaga stabilitas dan keamanan nasional.
"Melalui kompetisi ini mahasiswa diharapkan terlibat aktif dalam praktik jurnalistik yang berintegritas dan berwawasan kebangsaan. Sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan yang mampu menyebarkan informasi yang benar dan bermanfaat bagi masyarakat luas," ujar Mahmud penuh semangat, Senin (10/06/2024).
Mahmud pun mengabarkan bahwa Program ini disambut positif seluruh Dewan Pengurus Daerah (DPD) di 28 perwakilan daerah seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengembangkan kualitas jurnalistik di kalangan mahasiswa dan memperkuat sinergi antara organisasi teknologi informasi dan komunikasi dengan organisasi pers.
Lebih dari Sekedar Kompetisi
Program Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa ini tidak hanya sebatas ajang perlombaan. Lebih dari itu, program ini diharapkan dapat menjadi platform bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan menulis berita, melakukan wawancara, dan menyusun laporan investigatif yang mendalam. Selain itu, mereka juga akan dibekali dengan pengetahuan mengenai etika jurnalistik dan peran media dalam pencegahan terorisme.
"Kami optimis program ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi para peserta dan komunitas jurnalistik di Indonesia. Langkah ini diyakini dapat mendorong mahasiswa lebih berperan aktif menyebarkan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi masyarakat," papar Mahmud.
Kolaborasi KPTIK dan PJS ini merupakan angin segar bagi masa depan jurnalistik Indonesia. Dengan semangat dan tekad yang kuat, diharapkan program ini dapat melahirkan generasi muda yang cakap dalam berjurnalistik dan berkomitmen untuk menjaga nilai-nilai kebangsaan.**
(Tim)