• Jelajahi

    Copyright © Postnewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Bupati Nisel

    DPRD Nisel

    Sifaoita

    Kasatpol Nisel

    Kades Bawonahono


    Kominfo Nisel

    Cegah Stunting, Wabup Rohil Resmikan Kegiatan Intervensi di Posyandu Parit Aman

    Sunday, June 9, 2024, 16:25 WIB Last Updated 2024-06-09T12:28:26Z

    ROKAN HILIR - Wakil Bupati Rokan Hilir (Rohil) H . Sulaiman SS MH menghadiri sekaligus secara resmi membuka pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting tahun 2024 Kabupaten Rokan Hilir Sabtu (08/06/2024).


    Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Pemkab Rohil)  dalam upaya penurunan kasus stunting. Salah satunya adalah dengan kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting selama bulan Juni 2024, hampir di seluruh posyandu yang tersebar di Kelurahan dan Kepenghuluan yang ada di 18 Kecamatan di Rohil.


    Turut hadir dalam acara pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting tahun 2024 yaitu: oleh Kepala DP3AP2KB Kabupaten Rohil, Wiwik Sagita, S.PI, MSi, perwakilan Bappeda dan Diskes, plt Camat Bangko Iswandi Putra, S.STP, M.IP, Zainul Arifin dan Pj Penghulu Parit Aman, Saiful.


    Dalam hal ini, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Bappeda, Diskes turun ke wilayah sesuai tupoksinya masing-masing. Tak terkecuali, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) yang turut berkontribusi dalam percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan di Posyandu Melati, Kepenghuluan Parit Aman Kecamatan Bangko Sabtu, 8/6/2024di hadiri langsung oleh Wakil Bupati, H Sulaiman.


    Peluncuran intervensi serentak bertujuan untuk percepatan penurunan stunting. Acara serentak pencegahan stunting dilaksanakan hari ini di Posyandu Melati, Kepenghuluan Parit Aman, dan selanjutnya akan dilaksanakan percepatan penurunan stunting posyandu lainnya yang ada di Rokan Hilir, tutur Wabup.


    Dijelaskan Wabup H. Sulaiman
    ”sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah terlaksananya pendataan, penimbangan, pengukuran, identifikasi masalah gizi pada seluruh calon balita, se-Rokan Hilir serta intervensi gizi dan kesehatan pada sasaran yang bermasalah," Jelasnya.


    Kegiatan gerakan intervensi serentak pencegahan stanting tahun 2024 ini diikuti oleh para ibu hamil dan balita.


    Dengan penjangkauan pada 100 persen sasaran, diharapkan masalah gizi dapat segera diidentifikasi, dan diintervensi segera sehingga kasus stunting dapat diturunkan secara bermakna, harap Wabup.


    Terakhir, ditambahkan Sulaiman Azhar,
    ” Untuk mencapai target tersebut dibutuhkan dukungan dari semua pihak, tidak hanya pemerintah dan stakeholder terkait, melainkan dari masyarakat juga harus andil, seperti rutin memeriksakan ke posyandu," tuturnya.


    Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Hingga saat ini kasus stanting masih ada di Kabupaten Rohil, maka dari itu perlu dilakukan intervensi serentak pencegahan stunting.


    Wakil bupati dalam arahannya meminta supaya seluruh ibu dapat menjaga serta membesarkan balita dengan baik dan senantiasa memperhatikan kesehatan terhadap balita agar tidak terkena kasus stanting mengingat masih belum banyak orang tua yang paham seperti apa ciri anak stunting.


    "Sekarang, orang-orang disibukkan dengan Hp, jangan sampai saat menyusui atau memberi makan para ibu sibuk pula sambil main Hp. Harus perhatikan betul balita kita, bila menyusui fokus begitu pula saat memberi mereka makan," pinta Wakil bupati.


    Stunting adalah salah satu faktor yang menyebabkan tinggi badan anak lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
    Anak dapat dianggap mengalami stunting jika tinggi badannya telah diukur dan hasilnya tidak sesuai, atau berada di bawah rata-rata standar yang telah ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).


    Setidaknya terdapat 6 kasus stanting diantaranya, 1. proses pertumbuhan melambat, 2. berat badan melambat, 3. Turunnya kekebalan tubuh, 4. Lambatnya pertumbuhan gigi, 5. Memiliki perkembangan Kognitif yang lambat serta 6. Proporsi tubuh anak tampak lebih kecil dari anak seusianya.

    Peni.Y

    Komentar

    Tampilkan