Ratusan warga itu berasal dari dua desa di Kecamatan Kelayang yakni Desa Bukit Selanjut dan Simpang Kota Medan serta Desa Bukit Batu Tinggal Kecamatan Lubuk Batu Jaya.
Dalam orasinya, warga minta penghentian sementara operasional PT Rimba Peranap Indah yang dituding telah mengklaim lahan milik mereka. Sehingga, ini akan rawan terjadi konflik.
"Karena itu, kami datang kesini memohon dukungan agar pemda mengeluarkan himbauan," ucap salah satu perwakilan dalam dialog bersama Bupati di ruang Narasinga.
Menyikapi keluhan itu, Bupati Rezita pun siap menindaklanjutinya. Atas nama pemerintah akan menyurati pihak pemberi izin dalam hal ini Kementerian KLHK melalui Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan di Pekanbaru.
"Jadi, agar masalah ini selesai akan lebih tepat jika pihak pemberi izinlah yang mengambil kewenangan terhadap PT RPI," terang Bupati Rezita didampingi Sekda Hendrizal.
"Karenanya, kami bersama tim setelah ini akan membuat surat dan akan kita antarkan besok," tegasnya.
Permasalahan sengketa lahan antara warga dan PT RPI sudah terjadi cukup lama. Pemkab Inhu sendiri sebenarnya telah mengeluarkan himbauan kepada PT RPI, namun sejauh ini hal tersebut belum menjadi solusi.
Rezita pun berharap nantinya ini akan menjadi jalan keluar terhadap permasalahan tersebut. Ia pun minta masyarakat agar bisa bersabar dan tidak melakukan tindakan anarkis.'
(Roli)
