Medan - Usai acara debat kedua Paslon Gubsu pada Rabu, 6 Oktober 2024 Malam di Santika Dyandra Hotel yang difasilitasi oleh KPU Sumut jadinya tercederai dan berkesan tidak baik, karena adanya insiden yang dilakukan oleh para pendukung masing masing Paslon, dan masalah ini sudah masuk keranah hukum karena pengacara kedua belah pihak Paslon, sudah melakukan pelaporan dan sedang ditangani penegak hukum.
Penasehat hukum Paslon Bobby melakukan pelaporan di Polrestabes Medan dan penasehat hukum Paslon Edy Rahmayadi melakukan pelaporan di Polda Sumatera Utara.
Terlepas dari kericuhan dan saling sindir serta saling lempar tersebut, bukan mau mengatakan siapa yang memulai dan tidak memulai, sebagai warga Sumut yang akan memilih pemimpin, kejadian kisruh dan adanya pelemparan diluar Hotel saat acara debat telah usai, membuat kita malu dan terganggu dengan situasi tersebut dan kepercayaan kita kepada calon pemimpin Sumut tersebut akan semakin berkurang dengan adanya kejadian tersebut.
Pada hal saat kejadian petugas keamanan dari kepolisian begitu banyaknya tapi insiden bisa juga terjadi, ini menjadi tugas khusus untuk keamanan dan panitia untuk mengantisipasinya, di debat sesi berikutnya.
Kita harus berkaca dari kejadian ini, bahwa pendukung tidak boleh dengan membabi buta dalam mendukung calonnya apapun itu programnya dan harusnya lebih Arif dalam bersikap dan berperilaku terhadap Paslon yang kita dukung, karena dari sanalah masyarakat pemilih akan melihat perilaku para calon pemimpin dengan berkaca ketika melihat prilaku para pendukungnya yang militan saat kampanye atau debat, tidak menghargai satu sama lain, pada hal debat yang dilakukan ini yang salah satunya essensinya adalah menghargai pendapat orang lain.
Pada hal sebelumnya juga, 24 September 2024 saat akan dimulainya masa kampanye, para Paslon dan partai pendukung telah dikumpulkan oleh KPU Provinsi Sumatera Utara untuk sama sama mendukung kampanye damai, kegiatan tersebut dilaksanakan di lapangan Benteng Medan. Saat itu masyarakat Sumatera Utara menyambut kegiatan kampanye damai tersebut disambut masyarakat Sumatera Utara dengan antusias dan disiarkan media keberbagai pelosok.
Saat kegiatan tersebut bahkan oleh Pj Gubsu, Agus Fatoni berharap agar pemilu kepala daerah terbesar se-Indonesia dan sumatera Utara sebagai etalase nasional, berharap agar masyarakat Sumut menjaga kesejukan dalam masa kampanye dan mengajak agar masyarakat tetap menjaga keamanan dan ketertiban tetap kondusif.
Kegiatan tersebut saat itu juga dihadiri Kapolda, Pangdam, Forkopimda dan partai pendukung yang telah sepakat untuk membuat Sumatera Utara lebih sejuk menyongsong pemilu yang damai dan berdaulat pada 27 Nopember 2024.
Melihat kejadian ini kita berharap KPU akan mengevaluasi debat kedua dan merancang konsep dan cara debat ke tiga yang akan berlangsung pada 13 Nopember 2024 nanti, bagaimana caranya agar kedua belah pihak pendukung Paslon Gubsu bisa menjaga situasi tetap kondusif dan debat bisa bermanfaat.
Seperti harapan Ketua KPU Provinsi Sumatera Utara Agus Arifin mengatakan kepada beberapa media, bahwa ketertiban selama masa kampanye menjadi tanggung jawab semua pihak. Sehingga debat terakhir yang akan digelar nanti bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para paslon maupun pendukungnya, ujarnya di kantornya, Kamis (7/11).
"Debat terakhir supaya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Pada debat ketiga nanti yang merupakan acara debat pamungkas, peristiwa serupa pada debat kedua tidak terjadi lagi serta bagaimana pendukung bisa berinteraksi tanpa melakukan tindakan yang tidak terpuji untuk mendukung paslonnya masing masing.
Sehingga essensi dari debat untuk adu program dan adu gagasan yang tidak saling serang dengan kata kata yang tidak bermakna bisa ditunjukkan oleh masing masing Paslon, sehingga simpati masyarakat pemilih yang berjumlah 10.700.000 lebih, akan menjatuhkan pilihannya kepada Paslon yang programnya lebih unggul yang lebih elegan dan senantiasa menghargai lawan politiknya.
Kita berharap pada debat ketiga nanti, kedua Paslon Gubernur Sumut harus dengan tegas kepada para pendukungnya untuk menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga dalam pemilukada 27 Nopember 2024 yang datang, mereka harus lebih menekankan kepada para pendukung masing masing untuk menjadikan suasana sejuk tetap terjaga dan masa kampanye dan menyongsong berjalan kampanye dan pemilu kepala daerah berjalan lancar dan damai sesuai dengan jargon KPU ," Rakyat yang memilih, rakyat yang menentukan".
(Ronald Sihombing).