Deli Serdang - Sungai ular yang berada di Kabupaten Deli Serdang merupakan sungai yang terpanjang di Sumatera Utara sejak zaman sebelum Indonesia merdeka sehingga sungai Ular terkenal namanya sebagai wilayah perjuangan membawa Indonesia menuju kemerdekaan juga dengan sungai Ular sebagai penentu hidup atau matinya wilayah Kecamatan Pagar Merbau dan Kecamatan Lubuk Pakam.
Menurut cerita yang dikisahkan oleh para orang tua terdahulu yang kini telah meninggal dunia bahwa Sungai Ular pernah mengalami banjir besar sehingga air meluap menuju di kedua Kecamatan mengalami banjir yaitu Kecamatan Lubuk Pakam dan Kecamatan Pagar Merbau hal tersebut membuat kekhawatiran karena terancamnya jiwa dan harta benda warga masyarakat dua Kecamatan bila hal yang di takutkan terjadi yaitu banjir atas tingginya durasi hujan serta bila jebolnya tanggul penahan yang ada di sungai Ular tidak mampu bertahan.
Hari ini Selasa 12 November 2024 tim awak media mendapat informasi dari warga Sukamandi Hulu yang menginformasikan bahwa tanggul penahan bantaran sungai Ular kini sangat mengkhawatirkan karena adanya di beberapa tempat lokasi tanggul mengalami longsor.
" Saya Sudarman atas nama warga Sukamandi Hulu Kecamatan Pagar Merbau menyampaikan informasi bahwa tanggul Bantaran sungai Ular saat ini mengalami longsor ( seperti dalam gambar) kami seluruh warga memohon kepada pihak-pihak terkait pimpinan BWS provinsi Sumatera Utara, PJ bupati Deli Serdang, atau pada pihak-pihak yang terkait mohon bantaran sungai Ular yang saat ini temboknya mengalami longsor tolong segera di tindaklanjuti demi nasib warga terutama Sukamandi Hulu dan Sumberejo Mohon diperhatikan Bantaran ataupun tembok yang longsor segera ditindaklanjuti lakukan perbaikan , karena bila hal tersebut tidak se gera diatasi bagaimana nasib warga di sekitaran sungai Ular , dengan adanya curah hujan beberapa minggu ini durasinya sangat tinggi kami mengkhawatirkan dan warga merasa takut bila masih tinggi sedangkan tanggul Bantaran sungai Ular tidak mampu menahan air sungai dan meluap tembok akan jebol yang selanjutnya air akan membanjiri di wilayah pedesaan desa Sukamandi Hulu dan Sumberejo dan tidak tertutup kemungkinan bila hujan semakin tinggi dan tiada henti maka dikedua Kecamatan Lubuk Pakam dan pagar Merbau juga akan mengalami banjir" keluhnya
Selanjutnya tim awak media lakukan konfirmasi kepada kepala desa Sumberejo Samino Selasa (12-11-2024) mengatakan " Mengingat durasi curah hujan di beberapa minggu ini sangat tinggi pemerintah Kecamatan Pagar Merbau yang dipimpin oleh Bapak Camat beserta beberapa kepala desa seperti Sukamandi Hilir, Sukamandi Hulu, Sumberejo , Pasar Miring dan Pagar Merbau II, Bapak camat telah memerintahkan kepada kepala desa Pagar Merbau Il untuk membuat dan menyurati kepada Pihak BWS provinsi Sumatera Utara tentang keadaan tanggul ataupun tembok sungai Ular yang saat ini Selasa (12-11-2024) mengalami longsor agar segera di perhatikan lakukan perbaikan supaya tembok dapat terlindungi dan bertahan dengan baik, hal tersebut mengantisipasi agar tidak terjadinya banjir " jelasnya
Nanang warga desa di Kecamatan Pagar Merbau mengatakan Selasa (12-11-2024) " Hal yang kita takutkan selama ini sudah mulai terlihat , diduga terutama pada kegiatan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan pengorekan tanah di wilayah bantaran sungai Ular yang selama ini, kini dampak negatifnya mulai terlihat yaitu tembok Bantaran sungai Ular mengalami longsor bila sudah begini apa yang akan mereka lakukan merasa tidak senang dipersalahkan (?) bila tidak ingin dipersalahkan, jangan melakukan pengorekan tanah pada bantaran sungai Ular" terangnya
Selanjutnya, Selama ini oknum yang hanya memikirkan keuntungan pribadi tetap melakukan pengorekan tanah di seputaran bantaran sungai Ular apalagi diduga pengorekan tanah tersebut berstatus ilegal, ini tembok penahan sungai Ular mengalami longsor sedangkan durasi hujan beberapa minggu ini sangat tinggi warga di Kecamatan Pagar Merbau sangat takut bila tembok yang longsor tidak segera diatasi ataupun diperbaiki bila air dari sungai Ular meluap maka terjadilah banjir besar yang kedua dari beberapa puluh tahun yang lalu akan terjadi kembali pada tahun ini, saya atas nama warga Kecamatan Pagar Merbau mengharap kepada pihak pimpinan BWS provinsi Sumatera Utara dan pihak-pihak terkait lainnya seperti PJ bupati Deli Serdang,
Camat Kecamatan Pagar Merbau dan Lubuk Pakam, pihak Aparat Penegak Hukum kepolisian Polresta Deli Serdang Polda Sumatera Utara untuk segera memberikan perhatiannya kepada nasib warga di kedua Kecamatan saat ini tembok penahan Sungai ular mengalami longsor Mohon segera ditindaklanjuti dan diperbaiki demi nyawa dan keamanan warga di dua Kecamatan Lubuk Pakam dan Pagar Merbau, juga saya atasnama warga Kecamatan Pagar Merbau memohon kepada pihak aparat penegak hukum Polresta Deli Serdang Polda Sumatera Utara melalui Polsek Lubuk Pakam dan Polsek Kecamatan Pagar Merbau bila ada pelaku pengorekan tanah bantaran sungai Ular segera tangkap dan Brantas apalagi pengorekan tersebut diduga ilegal tidak memiliki izin resmi bila dilakukan pembiaran maka Bagaimana nasib di dua Kecamatan bakal terjadi mengalami banjir bila air sungai Ular meluap dan tembok penahan tidak mampu bertahan dapat kita lihat beberapa tahun ini media online dan cetak sudah sering memberitakan tentang pengorekan tanah bantaran sungai Ular namun hingga saat ini pengorekan itu masih tetap berjalan padahal diduga pengorekan tersebut tidak memiliki izin resmi , secara logika perizinan mana yang akan memberikan izin bila tanah yang dikorek yang dikomersilkan tersebut adalah tanah bantaran sungai Ular.
Sekali lagi kami mohon kepada aparat penegak hukum Polresta Deli Serdang Polda Sumatera Utara segera berbuat tangkap pengusaha dan alat berat pengorekan tanah bantaran sungai Ular yang selalu disebut galian C supaya tembok sungai ular mampu bertahan tidak jebol / tidak longsor mengalami banjir ke permukiman warga di Dua Kecamatan Lubuk Pakam dan Pagar Merbau" pintanya
(Kartika SS/team)