• Jelajahi

    Copyright © Postnewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kaban Kesbangpol

    Kominfo Nisel

    Pemkab Kendal Cegah Kenakalan Remaja Bagi Keluarga Rentan

    Thursday, November 7, 2024, 12:46 WIB Last Updated 2024-11-07T06:45:38Z

    KENDAL -Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) Kabupaten Kendal, Jawa Tengah



    Menggelar workshop pencegahan dan penanganan kenakalan remaja bagi keluarga rentan di Kabupaten Kendal di Aula Kecamatan Weleri, Kendal, Kamis (7/11/2024), pagi


    Acara yang diikuti oleh para orang tua dan anak remaja ini diisi oleh 3 orang narasumber, diantaranya Kepala DP2KBP2PA, Albertus Hendri Setyawan, Paur Subbagwatpers Bag SDM Polrestabes Semarang, IPDA. Yudi Hardiyanto, dan Camat Weleri Dwi Cahyono Suryo.


    Kepala DP2KBP2PA Albertus Hendri Setyawan menyampaikan, remaja merupakan aset masa depan bangsa. Banyak bentuk kenakalan remaja yang kerap dilakukan, di antaranya tawuran antar pelajar, penyalahgunaan narkoba, pencurian, vandalsm, kekerasan fisik, prilaku seksual bebas dan lain sebagainya.


    Menurut Albertus, penyebab terjadinya kenakalan remaja ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama faktor internal, seperti pencarian jati diri, kontrol diri yang lemah atau labil. Kemudian faktor eksternal seperti perceraian orang tua, pendidikan yang salah di dalam keluarga, tidak dibekali pendidikan agama, salah pergaulan, komunitas yang kurang baik informasi global atau media massa, internet, televisi, film, vidio, games dan lainnya.


    "Maka, untuk mengatasi kenakalan remaja dibutuhkan peran orang tua untuk menjadi figur bagi anak-anaknya, seperti sering komunikasi di dalam lingkungan keluarga, penanaman ilmu agama yang kuat,"teranng Albertus.


    Lebih lanjut ia menyapaikan, selain itu juga harus memilih teman yang baik, perlu motivasi dari keluarga, guru, dosen, teman untuk melakukan hal-hal yang positif, serta menyalurkan hobi yang positif agar terhindar dari perilaku menyimpang.


    IPDA Yudi Hardiyanto, mengatakan  dalam kesempatan itu, langsung mengajak orang tua dan anak mempraktekkan bagaimana pentingnya membangun kedekatan antara anak dan orang tua. Seperti halnya harus menceritakan hal-hal seru tentang orang tua dan anak, mengajak orang tua dan anak bersama bermain puzzle.


    Ia juga menyapaikan, bahwa keluarga adalah tempat pertama anak mendapatkan nilai kehidupan, kasih sayang maupun lainnya. 


    "Jika kedekatan antara orang tua dan anak tidak harmonis inilah yang menjadi salah satu faktor munculnya kenakalan remaja,"ujar Ipda. Yudi.


    Saat pemaparan materi, hal yang sama juga disampaikan oleh Camat Weleri, Dwi Cahyono Suryo yang menyebut orang tua sangat berperan penting dalam mencegah kenakalan remaja. Orang tua harus bisa menempatkan dirinya sebagai pendorong, panutan, pengawas, teman, penasehat dan komunikator bagi anak-anak mereka.


    "Anak kita bisa diperlakukan seperti sahabat, jangan selalu disalahkan, diberikan motivasi, didorong bakatnya, jangan otoriter sesuai kemauan orang tua, namun yang penting kegiatannya positif. Maka, dengan demikian anak kita lebih percaya dengan orang tua, lebih dekat dan terbagun komunikasi yang baik, sehingga anak tidak mencari pelampiasan di  luar lingjungan keluarga,"kata Dwi Cahyono.


    Ia juga berpesan kepada orang tua, agar selalu melakukan pendekatan dan komunikasi yang baik dengan anak. Sementara untuk para anak diharapkan bisa fokus dalam dunia pendidikan dan belajar mereka demi masa depan tersebut.


    Sementara itu, Koordinator Balai KB Kecamatan Weleri, Sundari Dewi Ningrum berharap, melalui kegiatan workshop ini dapat selalu memberikan pemahaman bagi anak-anak dan orang tua. Sehingga dapat mencegah kenakalan yang marak di Kecamatan Weleri.


    "Harapannya anak-anak ini bisa lebih terbuka dan memahami apa yang sudah disampaikan, sehingga bisa mempunyai karakter baik dan tidak meresahkan masyarakat. Apalagi mereka adalah generasi emas yang mempunyai masa depan yang masih panjang,"pungkasnya


    (Prawoto)

    Komentar

    Tampilkan