Medan - Dalam debat terbuka pertama yang dilaksanakan untuk memaparkan sejauh mana visi dan misi Paslon Gubernur Sumatera Utara, banyak hal yang tak terduga yang terjadi, sebelum debat dan sesudah debat.
Debat terbuka perdana dilaksanakan di Grand Mercure Hotel jalan Perintis Kemerdekaan Simpang Sutomo Medan, Rabu ( 30/10/2024) Malam, banyak hal menarik yang tak yang secara spontan baik yang dirangkum media ini dilokasi debat.
-Lokasi khusus buat Wartawan.
Salah satu yang menarik adalah digelarnya lokasi khusus buat wartawan yang meliput debat tersebut, lokasi khusus tersebut hanya dibatasi dengan tali garis pembatas dengan undangan, tapi masih satu ruangan dengan diadakannya acara debat. Lokasi khusus wartawan tersebut tidak mempunyai tempat duduk, hanya lesehan, sehingga wartawan yang meliput diharuskan untuk duduk atau berdiri. Sehingga beberapa wartawan banyak duduk secara lesehan sebelum dimulainya acara debat.
-Pengamanan Super Ketat.
Pihak keamanan baik dari security Hotel maupun kepolisian, sangat ketat dalam hal Pengamanannya, hal tersebut memang suatu keharusan. Tapi bagi teman teman media Hal ini sangat risih bagi yang membawa kamera didalam tas dan tas para wartawan pun digeledah oleh petugas kepolisian walaupun ada kartu pengenal khusus yang dikeluarkan oleh KPU Sumut untuk meliput.
- Saat memaparkan materi oleh masing masing Paslon, banyak celetukan dari pendukung masing masing Paslon yg membuat senyum senyum yang mendengarkannya.
*Ketika Bobby memaparkan visi dan misinya, ada saja pendukung Edy Rahmayadi yang meneriakkan "Blok Medan ". Blok Medan mengingatkan kita pada Bobby yang disebut sebut namanya ikut terseret dalam perkara suap izin tambang, setelah mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba memberikan keterangan Pengadilan Negeri Ternate, pada (31 Juli 2024). Abdul Gani menyebutkan ada istilah “Blok Medan” yang dipakai untuk pengurusan izin tambang di Pulau Gebe, Halmahera Tengah. Kode itu, menurut Abdul Gani, merujuk pada usaha milik Kahiyang Ayu, istri Bobby sekaligus anak kedua Jokowi.
*Paslon Edy Rahmayadi memaparkan kurangnya akses kesehatan sampai kedaerah dan kurangnya dokter spesialis di setiap Kabupaten/Kota di sumut, salah seorang pendukung Bobby dengan kencang berteriak, "Bohong, Selama Gubernur apa kerja mu" Kata pendukungnya berteriak kencang. Namun hal ini langsung diingatkan oleh pembawa acara debat agar para pendung tetap tenang.
* Pada sesi debat Selanjutnya ketika Bobby memaparkan tentang pentingnya muatan lokal disekolah sekolah dan Bobby memberikan contoh muatan lokal berbeda antara tanah Karo dan Tapsel, namun Edy Rahmayadi berpikir muatan lokal sama dengan Extra Kurikuler, hal ini langsung diluruskan oleh Bobby dan mengatakan "Muatan lokal bukan Extrakurikuler" kata Bobby. Pada sesi ini salah seorang pendukung Bobby pun berteriak " Masalah Kecil aja tidak tau, apalagi masalah lain" Kata pendukung tersebut dengan lantang, hal ini membuat yang mendengar terutama pendukung Bobby bergemuruh.
Selain itu ada juga yang membuat audience senyum senyum ketika ketua KPU Sumut Agus Arifin salah dalam membaca materi, langsung diteriaki para audience dengan suara ..Uhhh, tetapi pembawa acara langsung memperingatkan agar para pendukung tetap tenang.
Diluar hotel partai pendukung Edy Rahmayadi telah menyiapkan mobil besar warna merah dengan tulisan PDI Perjuangan. Mobil tersebut membawa sebuah monitor ukuran besar untuk nonton bareng menyaksikan debat yang disiarkan secara live dari dalam gedung.
Hal dilakukan karena didalam gedung mereka hanya menyediakan ruangan debat hanya sekitar untuk 300 orang tempat duduk. Itupun hanya untuk tamu dan pendukung, tapi karena lokasi tempat lokasi parkir mobil monitor tersebut,sangat sempit ukuran lokasinya hanya mungkin untuk 100 an orang, sehingga orang /massa yang melihat monitor atau nonton bareng hanya sedikit.
Namun yang penting dari semua itu, bahwa acara debat berlangsung dengan sangat aman walaupun didalam acara, terasa nuansa panas dari celetukan para pendukung, tapi secara keseluruhan berhasil, karena para Paslon dapat menyampaikan visi dan misinya dengan baik. Kita doakan, mudah mudahan di acara debat berikutnya yang tinggal dua kali lagi para pemilih dapat memilih pemimpinnya kedepan di Sumatera utara, berdasar visi dan misi serta materi yang disampaikannya untuk membangun Sumatera Utara yang lebih baik lagi.
(Ronald Sihombing)