Tanjungbalai, - Wali Kota Tanjungbalai, H. Waris Tholib, menjadi pembina pada upacara Peringatan Hari Ibu, di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Tanjungbalai, Jalan Jenderal Sudirman Kota Tanjungbalai, Jum'at (13/12/24).
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Tanjungbalai membacakan teks amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, menyampaikan "Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunia-Nya, pada hari ini, tanggal 22 Desember 2024, kita melaksanakan Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-94, seraya mengenang betapa agung dan mulianya peran perempuan dalam membangun fondasi bangsa ini, dan mengingat betapa para perempuan Indonesia telah turut berjuang, mewujudkan kemerdekaan dalam semangat pergerakan yang setara dan berkeadilan.
Bangsa ini dibangun dari fondasi perjuangan para perempuan yang tak pernah lekang semangatnya untuk mencapai sebuah kehidupan yang lebih baik bagi generasi penerus. Tak terbilang lagi pahlawan perempuan yang namanya tetap harum hingga kini dan menjadi inspirasi bagi kita semua. RA Kartini, Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Nyi Ageng Serang, Martha Christina Tiahahu, Rasuna Said, Laksmana Malahayati dan masih banyak lagi.
Salah satu titik penting perjuangan pergerakan perempuan di masa pra kemerdekaan dan menjadi tonggak sejarah tersendiri adalah ketika diselenggarakaannya Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada 22 Desember 1928, di Yogyakarta. Momentum bersejarah ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Nasional pada tahun 1959 oleh Presiden Soekarno, yang dinamakan Hari Ibu. Inilah yang membedakan Hari Ibu di Indonesia dengan peringatan "Mother's Day" di beberapa negara di dunia.
Perjuangan gerakan perempuan ini membawa keyakinan baru bagi perempuan-perempuan Indonesia, bahwa pemenuhan hak dan kesetaraan akan mengantarkan mereka untuk dapat berjalan bersama-sama, serta menjemput kesempatan yang sama. Bahwa ruang untuk berkontribusi adalah milik semua. Keyakinan ini tentunya sangat esensial bagi kemajuan Indonesia, karena perempuan mengisi hampir setengah dari populasi Indonesia. Maka kemajuan perempuan dan partisipai perempuan dalam pembangunan akan menentukan pula kemajuan Indonesia.
Para perempuan yang ikut terlibat aktif dalam perjuangan dan pergerakan, adalah inspirasi bagi kita semua. Para perempuan ini telah mampu berperan mengubah tatanan kehidupan menjadi lebih baik. Ikut mencipta, membentuk sejarah, dan peradaban manusia ke arah yang lebih bertata nilai, berkeadilan, humanis dalam tatanan politik, ekonomi, sosial, budaya bahkan teologi.
Perjalanan panjang selama 96 tahun sejak Kongres Perempuan Indonesia Pertama, telah mengantarkan berbagai buah baik bagi perempuan. Kesempatan mengenyam bangku sekolah, peluang bekerja, perempuan berpolitik, merupakan kabar baik. Melalui Peringatan Hari Ibu inilah, kita kembali diingatkan akan pentingnya peran perempuan dalam mencapai tujuan-tujuan bangsa. Di era kekinian, Peringatan Hari Ibu diharapkan dapat mewariskan nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan kaum perempuan kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi penerus bangsa, agar mempertebal tekad dan semangat untuk bersama-sama melanjutkan dan mengisi pembanguan dengan dilandasi semangat persatuan dan kesatuan.
Dalam kesempatan ini, kami ingin menyampaikan, sesuai arahan presiden melalui Astacita, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) merencanakan 3 (tiga) program prioritas dalam 5 tahun kedepan. Pertama Ruang Bersama Indonesia (RBI), kedua Perluasan Fungsi Call Centre SAPA 129 dan ketiga Satu Data Gender dan Anak Berbasis Desa.
Ruang Bersama Merah Putih (RBMP) sebagai program unggulan KemenPPPA, akan kami jadikan sebagai ruang praktek demokrasi dengan nilai-nilai kesetaraan dan keadilan gender guna meningkatkan kualitas hidup serta perlindungan perempuan dan anak di desa/ kelurahan seluruh Indonesia. Ruang Bersama Merah Putih (RBMP) ini merupakan kelanjutan dan pengembangan dari desa/kelurahan ramah perempuan dan peduli anak yang telah menjadi prioritas KemenPPPA sebelumnya dan akan dikembangkan lebih luas melalui kolaborasi lintas lembaga pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.
Hal ini kita perlukan mengingat Indonesia tak hanya menghadapi tantangan bonus demografi, namun ada potensi krisis energi dan krisis pangan, potensi perang dunia dan banyak tantangan lainnya. Maka kita perlu terus memperkuat persatuan dan kesatuan agar Indonesia terus bisa bertahan dan tumbuh menjadi bangsa besar.
Dalam Peringatan Hari Ibu ini, mari kita terus saling mengajak, mengingatkan dan menyemangati rasa kebangsaan kita. Karena proklamasi 79 tahun lalu adalah perjuangan berat leluhur kita usai ratusan tahun hidup dalam kolonialisme. Karenanya, pikiran dan sikap kita juga harus teguh dan konsisten meneruskan konsensus kebangsaan kita yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945.
Kesetaraan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk perempuan dan laki-laki, memang sudah dijamin sejak awal dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Hal ini juga sesuai dengan target yang harus dicapai dalam tujuan pembanguan nasional, baik jangka menengah dan jangka panjang, maupun Tujuan Pembangunan Berkelanjutan sampai dengan tahun 2030.
Maka, dengan mempertimbangkan komitmen bangsa, kondisi, dan isu-isu prioritas hingga saat ini, PHI ke-96 Tahun 2024 mengangkat tema "Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045.“
Momentum Peringatan Hari Ibu sebaiknya juga dijadikan momentum untuk bersatu mencapai Indonesia yang maju melalui prinsip "equal partnership". Prinsip ini mencerminkan bagaimana perempuan Indonesia berjalan beririringan dengan laki-laki untuk bersama-sama berperan membangun bangsa. Pergerakan perempuan dalam pembangunan, tentunya tidak terlepas dari dukungan semua pihak, baik pemerintah, akademisi dan profesional, dunia usaha, media massa, maupun masyarakat.
Peringatan Hari Ibu adalah milik kita semua. Sebagai anak, sebagai istri, sebagai ibu, maupun sebagai teman seperjuangan, yang tidak lelah menjadi arti dimanapun berada. Untuk itu, saya mengucapkan Selamat Hari Ibu ke-96 Tahun 2024, khususnya untuk seluruh perempuan Indonesia.
Mari terus berkarya, menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri dan terus meningkatkan kualitas dan kapabilitas diri, sehingga bisa menjadi kekuatan yang besar menyejahterakan semua.
Perempuan berdaya, anak terlindungi menuju Indonesia Emas 2045"
Kemudian Wali Kota menambahkan bahwa banyak sejarah yang mengungkap perjuangan perempuan untuk negara Indonesia.
"Ada pahlawan buat kemerdekaan, pahlawan buat pendidikan juga pahlawan bagi suami dan anak-anaknya", ujar Wali Kota.
Acara dilanjutkan dengan pemotongan nasi tumpeng serta pemberian tali asih kepada anak-anak disabilitas dan para lansia.
Tampak hadir Ibu Ketua TP.PKK Kota Tanjungbalai, Danlanal bersama istri, unsur Forkopimda, Ketua GOW, para OPD dan undangan lainnya.
(Nia.S)