KENDAL - Pasar Kaget Tugu Tani, yang dikelola oleh (Bumdes) Badan Usaha Milik Desa di Desa Sendangdawung, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal.
Kini berusia enam tahun. Konsep pasar bernuansa pesawahan petani ini, mampu menjadi daya tarik ribuan pengunjung untuk datang dalam Anniversary tersebut pada hari, Minggu 5 Januari 2025.
Pengelola Sekdes Sendangdawung, Budi Ristanto, menyebutkan meski terletak di tengah-tengah sawah acara kegiatan. Diantaranya potong tumpeng dan hiburan musik dangdut serta selama ini, telah dibuka untuk umum antusias masyarakat pun luar biasa karena kegiatan bertepatan libur akhir tahun,"ujarnya.
Menambahkan usia pasar kaget sudah enam tahunan. Semenjak launching pada" 6 Januari 2019" lalu kehadiran pasar kaget ini, sudah mulai dirasakan warga desa dan manfaatnya yaitu sebagai pendongkrak perekonomian masyarakat desa,"tandasnya
"Pasar biasanya yang digelar di sekitar Tugu Tani tiap hari, Minggu mulai pukul 05.30 WIB, yaitu telah menyediakan berbagai makanan khas tradisonal desa dan jualan barang-barang lainnya.
Ada juga makanan berat seperti soto ayam kampung dan nasi gudeg. Jadi sambil jalan-jalan, warga bisa menikmati makanan, sudah enam tahun ini, "Alhamdulillah selalu ramai kedepannya semoga tambah ramai,"terang Budi Ristanto.
Sementara itu, Kades Marbono juga mengatakan, Pasar Kaget Tugu Tani didirikan untuk melancarkan warga berjualan. Pasalnya, masih banyak warga, terutama ibu-ibu yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan warga yang pernah mengikuti pelatihan keterampilan membuat berbagai macam makanan untuk barang dagangan,"tuturnya Kades
"Dikatakan pihak desa telah bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja Kendal, pernah mengadakan pelatihan keterampilan membuat makanan. Di sini ada pelatihan keterampilan dari anggota PKK dan warga lainnya. Para peserta sehingga telah memanfaatkan membuka usaha selama ini,"katanya.
Kiswati seorang pedagang warga desa Sendangdawung, mengatakan merasa terbantu bisa jualan disini karena yang lainnya, khususnya perempuan kebanyakan bekerja di luar negeri, seperti Malaysia, Taiwan, Singapura dan Hongkong.
Sedangkan yang laki-laki, selain sebagian besar bekerja sebagai petani. Tanaman unggulannya yaitu padi, tembakau, bawang merah dan jagung,”pungkasnya
(Prawoto)