Program yang diyakini mampu untuk membentuk generasi muda yang berjiwa nasionalis, tangguh dan siap mengabdi di daerah-daerah tertinggal.
Namun dalam pelaksanaan nya, khusus Batch 3 tahun 2025 di Provinsi Riau, terdapat sejumlah persoalan dan dinamika yang patut dijadikan perhatian bersama, hal ini disampaikan Tri Wahyudi kepada awak media pada Sabtu, (12/4/2025).
Peserta dari berbagai kabupaten di Provinsi Riau menyampaikan kegelisahan mereka terkait kurangnya kejelasan dan transparansi dalam pengumuman hasil seleksi.
Informasi yang simpang-siur serta perubahan status kelulusan di web, hingga keterbatasan akses terhadap hasil tes secara langsung membuat sebagian dari mereka (peserta) merasa "digantung" tanpa kepastian.
Hal ini bukan sekadar soal lolos atau tidaknya seseorang peserta namun lebih dari pada itu, pentingnya rasa untuk dihargai sebagai peserta yang telah mengikuti seluruh langkah dan tahapan dengan serius.
Sementara di sisi lain, media-media nasional telah memuat informasi kelulusan dan nama-nama peserta yang melanjutkan ke tahap pendidikan, hal ini menunjukkan bahwa program ini tetap berjalan sesuai agenda pusat.
Namun, disparitas informasi ini yang kemudian menimbulkan tanda tanya besar di kalangan Publik dan Peserta.
"Perlu kami sampaikan, bahwa kritik yang disuarakan bukan untuk menjatuhkan pihak manapun, justru untuk dijadikan panggilan memperbaiki sistem agar lebih transparan dan responsif terhadap aspirasi peserta yang dari daerah," ungkap Tri Wahyudi.
"Namun hal ini kami sampaikan agar menjadi acuan dan masukan, dan alangkah lebih baik lagi jika SPPI memiliki kanal informasi yang terpusat dan terbuka, seperti halnya sistem rekrutmen CPNS, agar setiap proses dari tahapan rekruitmen dapat dipantau oleh publik secara adil dan merata," tambahnya.
Sebagai program unggulan yang telah digagas oleh Presiden Republik Indonesia, sudah selayaknya SPPI dikelola dengan prinsip akuntabilitas dan komunikasi publik yang lebih baik.
Dengan begitu, kepercayaan masyarakat akan semakin tumbuh dalam membangkitkan semangat generasi muda untuk ikut serta dalam pembangunan bangsa yang lebih kuat.
"Penutup, harapan kami sangatlah sederhana, mari jadikan program SPPI bukan hanya sebagai simbol pengabdian, namun juga contoh nyata transparansi dalam pengelolaan program strategis yang terpercaya," harapnya.
Masyarakat Indonesia akhir akhir ini terus memperbincangkan tentang Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang digaungkan pemerintah.
Sebenarnya, apa sih itu SPPI? apa tugas dan fungsinya? berapa gaji pekerjaan itu?
(Simak jabawannya dalam artikel yang telah dimuat dan dikutip dari Laman RRI co.id).
Dikutip dari beberapa sumber terpercaya, SPPI merupakan program strategis untuk mempersiapkan SDM berkualitas demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Program ini mencetak generasi dengan kemampuan akademis unggul dan semangat dedikasi tinggi untuk membangun bangsa.
Lulusan SPPI diharapkan mampu menghadapi berbagai tantangan kompleks dengan pendekatan inovatif dan berkelanjutan.
Pada batch ke-3, lulusan SPPI akan mendukung program pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah dimulai 6 Januari 2025.
Program SPPI bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan gizi di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, peserta dilatih agar siap menjadi pemimpin yang mampu menjawab tantangan pembangunan secara strategis.
Khusus pelamar perempuan, mereka diminta tidak dalam kondisi hamil selama proses seleksi, pelatihan, hingga penempatan.
Hal ini bertujuan memastikan peserta dapat mengikuti semua tahapan program SPPI tanpa kendala kesehatan.
Tugas SPPI
Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia memiliki tugas yang sangat penting dalam menjalankan program makan bergizi di wilayah masing-masing. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan program tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah.
Selain itu, SPPI juga harus bekerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk pemenuhan gizi. Koordinasi ini penting untuk memastikan bahwa setiap pihak berperan aktif dalam mendukung tercapainya tujuan program gizi yang diharapkan.
Gaji SPPI
Pemerintah merencanakan pemberian insentif bagi anggota SPPI sesuai ketentuan yang berlaku bagi ASN Indonesia. Nantinya, anggota SPPI akan diangkat menjadi ASN di bawah naungan Badan Gizi Nasional.
Rincian gaji resmi SPPI belum diumumkan, tetapi akan dilengkapi tunjangan berdasarkan lokasi, tugas, dan tanggung jawab. Kebijakan ini bertujuan mendukung semangat kerja SPPI dalam menjalankan peran strategis pembangunan nasional.
Melalui program ini, SPPI diharapkan mampu membangun SDM berkualitas, mewujudkan pemerataan gizi, dan menciptakan generasi unggul. Semua ini dilakukan untuk mendorong masa depan generasi muda Indonesia yang lebih baik lagi.
(Peni.y)
